Jayapura (ANTARA) - Jenazah tukang ojek yang menjadi korban penembakan KKB di Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya, Papua, Rabu, diterbangkan ke Makassar untuk dimakamkan di Toraja.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Kamal di Jayapura, menjelaskan, jenazah Soleno Lolo sudah diterbangkan melalui Timika dengan menggunakan pesawat Alda Air dengan nomor penerbangan PK- DLT ke Makassar.
Selain itu korban yang terluka, yakni Sauku Dg Paewa dievakuasi ke Jayapura untuk mendapat penanganan medis di RSUD Jayapura, diterbangkan dengan menggunakan pesawat milik Alda Air dengan nomor penerbangan PK- DLY juga melalui Timika.

Baca juga: Wakasal memberi semangat prajurit Korps Marinir korban serangan KKB

Proses evakuasi berjalan aman dan lancar, personel gabungan melakukan pengamanan di sekitar Bandara Mulia, aku Kamal.

Dijelaskan, kedua korban tukang ojek yang menjadi korban penembakan KKB terjadi saat mereka selesai mengantar penumpang ke kampung Lombuk, Distrik Tingginambut, Selasa (12/4).

Insiden penembakan yang terjadi sekitar pukul 10.00 WIT itu terdengar hingga ke Pos Polisi Tingginambut, hingga saat ada kendaraan warga melintas hendak ke Mulia, anggota yang berada di pos menghentikan dan menanyakan tentang bunyi tembakan tersebut.

Baca juga: Polri beri penghormatan kepada 8 karyawan PTT korban penembakan KKB

Warga kemudian memberitahukan bila ada tukang ojek yang ditembak sehingga anggota TNI-Polri kemudian menuju TKP dan menemukan kedua korban.

Kedua korban langsung dievakuasi ke RSUD Mulia, termasuk korban Soleno Lolo yang meninggal di TKP, jelas Kombes Kamal.

Ketika ditanya situasi kamtibmas di Kabupaten Puncak Jaya, Kabid Humas Polda Papua menyatakan relatif aman namun masyarakat khususnya tukang ojek diminta waspada dan tidak beraktivitas hingga ke daerah yang dianggap rawan gangguan KKB.

"Masyarakat khususnya tukang ojek diminta tidak melayani penumpang yang keluar kota Mulia guna menghindari adanya korban jiwa," harap Kombes Kamal.


Baca juga: Korban selamat penyerangan oleh KKB dalam kondisi traumatis

Pewarta: Evarukdijati
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2022