Bogor (ANTARA News) - Rumah milik mantan Menteri Kehutanan, MS Kaban, di Jalan Karanji Ujung, Kelurahan Sukaresmi, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat siang terbakar.
"Rumah ini punya Pak MS Kaban, ditempati Supandi yang disuruh untuk jaga dan rawat rumah ini," kata Taufik, teman Supandi, saat ditemui di lokasi kebakaran.
Taufik mengatakan, rumah tersebut dijadikan posko kegiatan sosial Kaban yang juga dimanfaatkan sebagai industri rumahan pembuatan kasur busa.
Selain itu, rumah yang didominasi warna hijau tersebut dijadikan Koperasi Umat Mandiri.
Pada saat kebakaran, di rumah tersebut sedang tersimpan beras sumbangan dari Kaban yang akan diberikan kepada kaum dhuafa di komplek Mesjid Istikomah, Kota Bogor.
"Rencananya beras-beras ini akan diberikan pada pengajian Minggu besok (30/10), di Mesjid Istikomah," kata Taufik.
Beras sumbangan tersebut disimpan di gudang penyimpan yang berada di depan rumah.
Sebanyak 300 bungkus beras seberat 4 kilogram per bungkusnya sudah siap untuk dibagikan.
"Kita tidak tau berapa beras yang selamat. Karena api cepat membesar dan kita tidak sempat menyelamatkan semuanya," kata Taufik.
Taufik mengatakan, dirinya sudah berupaya untuk menyelamatkan beras-beras sumbangan tersebut, menutupnya dengan terpal. Namun beras tersiram air yang digunakan untuk memadamkan api.
Taufik menuturkan, peristiwa kebakaran pertama kali diketahui oleh Jailani (8) anak Supandi.
"Yang liat api pertama Jailani, sekitar pukul 10.04 WIB dia baru pulang sekolah melihat ada asap di ruang produksi kasur," kata Taufik.
Saat kejadian, Supandi tengah berada di luar rumah menyebarkan undangan untuk kegiatan pengajian pemberian beras.
Sebanyak enam mobil pemadam kebakaran diturunkan memadamkan api. Selama satu jam api berhasil dipadamkan.
Rumah tersebut dikenal masyarakat milik MS Kaban yang biasa dijadikan tempat penyimpanan sumbangan-sumbangan pribadi milik MS Kaban.
Karena tidak ditempati, MS Kaban menunjuk Supandi untuk tinggal di rumah yang dibelinya dari warga setempat.
Selama tujuh tahun rumah ditempati Supandi bersama istri dan empat orang anaknya. Dan dijadikan rumah industri pembuatan kasur busa. (KR-LR)
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011