Cinangka (ANTARA News) - Gunung Anak Krakatau (GAK) di Selat Sunda kembali tertutup kabut hitam, dan tidak dapat dilihat dari Pos Pemantau di Desa Pasauran, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Provinsi Banten.

"Secara umum wujud dari GAK yang ada di Selat Sunda sepanjang bulan Okober 2011 tidak dapat terlihat," kata Kepala Pos Pemantau GAK di Cinangka, Serang, Anton Tripambudi, Jumat.

Sementara itu Gempa vulkanik GAK terus mengalami penurunan yang cukup drastis, namun demikian Pusat Vulkanalogi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) masih melarang warga maupun turis mendakat ke lokasi sampai radius dua kilometer.

"Pada kegempaan GAK gempa vulkanik yang terjadi masih fluktuatif," ujarnya.

Masih menurut Anton, warga diminta untuk tidak resah dan panik atas apa yang terjadi dengan kondisi GAK.

"Kami menginformasikan kepada warga atau siapapun untuk tidak panik, apalagi sampai gelisah, karena posisi kita aman sepanjang rekomendasi yang kami buat tidak dilanggar," katanya menambahkan.

Salah seorang warga Anyer, Kabupaten Serang, Hardy mengaku dirinya tidak terpengaruh dengan kondisi GAK yang terjadi saat ini. "Kegempaan GAK, tidak mempengaruhi warga sekitar," katanya.

Namun yang dia khawatirkan, wisatawan yang akan berpergian ke Anyer dan Cinangka akan membatalkan, karena status GAK yang masih di level III dan tertutup kabut.

"Orang bertambah takut, sudah statusnya Siaga, gunungnya juga biasanya dapat dilihat sudah lama tidak terpantau," katanya menambahkan. (ANT)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011