London (ANTARA News) - Harga minyak melonjak pada Kamis, karena dolar merosot terhadap euro setelah kesepakatan penting krisis utang Eropa dan pasar menyambut pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dari perkiraan di konsumen minyak utama Amerika Serikat.

Kontrak minyak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Desember, melonjak 2,93 dolar AS menjadi 93,14 dolar AS per barel, demikian AFP.

Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Desember naik 3,02 dolar AS menjadi 111,93 dolar AS.

Para pemimpin Eropa mengatakan datang untuk menyelamatkan euro pada Kamis dengan kesepakatan tentang dana talangan (bailout) 1,0 triliun euro dan untuk bank-bank untuk berbagi rasa sakit krisis utang.

Kesepakatan itu akan melihat pemegang obligasi Yunani menerima kerugian 50 persen pada investasi mereka -- lebih dari dua kali lipat jumlah yang mereka sepakati pada Juli -- pemotongan 100 miliar euro dari 350 miliar euro yang dimiliki oleh Yunani.

Dalam reaksi, mata uang tunggal Eropa melonjak di atas 1,41 dolar untuk pertama kalinya dalam waktu tujuh minggu. Pada 16.10 GMT, euro mencapai 1,4197 dolar -- tingkat tertinggi sejak awal September.

"Perjanjian tersebut ... menyebar tanda-tanda menggembirakan di dalam pasar, memberikan momentum kenaikan kuat untuk euro terhadap dolar dan mendorong harga minyak mentah lebih tinggi," kata analis minyak Sucden, Myrto Sokou.

"Tampaknya pasar menemukan beberapa bantuan setelah semua ketidakpastian dan kondisi perdagangan gelisah dalam beberapa minggu terakhir," katanya kepada AFP.

Melemahnya mata uang AS membuat minyak yang dihargakan dalam dolar lebih murah-untuk pembeli yang menggunakan mata uang kuat. Yang cenderung merangsang permintaan dan harga minyak.

Setelah pembicaraan berhari-hari dan dua KTT berturut-turut, presiden Uni Eropa Herman Van Rompuy muncul pada dini hari mengatakan: "Kami mengambil keputusan-keputusan penting."

Dengan tercapainya kesepakatan itu, Ketua IMF Christine Lagarde menyambut "kemajuan substansial" tetapi kepala Bank Sentral Eropa Jean-Claude Trichet memperingatkan bahwa "semua ini sekarang membutuhkan banyak kerja dan banyak kerja cepat."

Minyak memenangkan dukungan lebih setelah data menunjukkan Kamis bahwa perekonomian AS tumbuh 2,5 persen pada kuartal ketiga, didorong oleh belanja konsumen dan pemerintah di negara konsumen minyak terbesar di dunia.

Laju pertumbuhan lebih tinggi daripada kuartal kedua dan di atas perkiraan 2,3 persen.

Pasar global telah diganggu oleh krisis utang zona euro untuk beberapa bulan di tengah kekhawatiran bahwa bencana itu dapat mendorong perekonomian dunia terperosok ke dalam resesi lain -- yang akan memangkas permintaan minyak.

Harga merosot pada Rabu karena para dealer mencerna tanda-tanda baru melemahnya permintaan energi di AS dan menunggu hasil dari pertemuan puncak di Brussel.

Pasar dilanda aksi jual setelah persediaan minyak mentah AS meningkat dengan jauh lebih besar dari yang diperkirakan 4,7 juta barel dalam pekan yang berakhir 21 Oktober.

Laporan mingguan menunjukkan melemahnya permintaan AS, dengan perkiraan yang jauh lebih kecil meningkat 400.000 barel.

(A026)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011