Jakarta (ANTARA) - Ukraina menyatakan berhasil menggagalkan upaya serangan siber dari Rusia yang menargetkan jaringan listrik mereka.
"Ini adalah tim peretas militer. Tujuan mereka ingin mematikan sejumlah fasilitas, termasuk gardu induk listrik," kata juru bicara pemerintah Ukraina Victor Zhora dikutip dari Reuters, Rabu.
"Mereka tidak berhasil. Kami sedang menyelidiki," kata Zohra.
Kiev menuduh kelompok bernama "Sandworm" dibalik serangan ini. Para peneliti keamanan siber sebelumnya mengaitkan grup ini dengan Rusia.
Baca juga: Komputer di China diretas penjahat AS untuk serang Ukraina & Rusia
Zhora menilai serangan siber ini untuk mendukung aktivitas militer Rusia di Ukraina bagian timur.
Perwakilan pemerintahan Rusia belum bisa diminta komentar atas isu ini. Sebelumnya, Moscow membantah melakukan serangan siber kepada Ukraina.
Tim respons cepat serangan siber Ukraina, CERT-UA, melalui keterangan tertulis menyatakan peretas mengincar komputer yang mengatur gardu induk tegangan tinggi, milik sebuah perusahaan energi yang tidak disebutkan namanya.
Peretas menyerang dalam dua gelombang, pertama meretas jaringan daya pada Februari. Serangan kedua berupa upaya mematikan gardu induk dan merusak infrastruktur, terjadi pada Jumat pekan lalu.
Setelah menggagalkan serangan tersebut, Ukraina menyatakan tidak ada kerusakan jaringan listrik.
ESET, perusahaan siber asal Slowakia yang membantu Ukraina menggagalkan serangan tersebut, menyatakan malware yang digunakan merupakan versi terkini dari sebuah program yang menyebabkan listrik di Kiev mati pada 2016.
Satu malware bertugas mengambil alih jaringan komputer untuk mematikan daya, malware lainnya untuk menghapus data agar pemulihan menyalakan listrik berjalan lambat.
Baca juga: Pola kerja hybrid rentan terkena serangan siber
Baca juga: Internet Ukraina terganggu, operator terkena serangan siber
Baca juga: Survei: Isu keamanan siber agenda utama organisasi di ASEAN
Penerjemah: Natisha Andarningtyas
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022