Serangan itu memicu respons penegakan hukum besar-besaran dan perburuan tersangka di kawasan permukiman Sunset Park di Brooklyn.New York (ANTARA) - Sedikitnya 16 orang luka-luka, termasuk 10 di antaranya menderita luka tembak, dalam sebuah serangan kereta bawah tanah di Brooklyn, New York City (NYC), selama jam sibuk pada Selasa (12/4) pagi waktu setempat, demikian disampaikan pihak berwenang setempat.
"Lima di antaranya berada dalam kondisi kritis namun stabil" di sejumlah rumah sakit setempat, ujar Wakil Komisaris Pertama Departemen Pemadam Kebakaran New York Laura Kavanagh dalam konferensi pers.
Tepat sebelum pukul 08.24 waktu setempat, saat sebuah kereta berhenti di 36th Street Station di kawasan permukiman Sunset Park, seorang pria yang mengenakan rompi konstruksi dan masker gas melepaskan rentetan tembakan yang mengenai beberapa orang di kereta dan peron terdekat, menurut kepolisian setempat.
Banyak penumpang mengunggah foto-foto penuh darah dan asap di stasiun kereta bawah tanah Brooklyn tak lama setelah serangan itu.
"Saat ini, tidak ada alat peledak yang diketahui berada di kereta bawah tanah kami dan saat ini, kejadian ini tidak diselidiki sebagai aksi terorisme," tutur Komisaris Polisi New York City Keechnat Sewell, seraya menambahkan bahwa aparat belum mengidentifikasi motif penembakan itu.
Serangan itu memicu respons penegakan hukum besar-besaran dan perburuan tersangka di kawasan permukiman Sunset Park di Brooklyn.
Kepolisian menyampaikan bahwa mereka sedang mencari seorang pria dengan perawakan besar yang mengenakan rompi tipe konstruksi berwarna hijau dan kaus abu-abu.
Penyelidikan lebih lanjut terkait serangan itu masih berlangsung.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah diberitahu terkait perkembangan terbaru insiden penembakan di stasiun kereta bawah tanah di New York City tersebut, menurut Gedung Putih.
Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki pada Selasa pagi mengatakan di Twitter bahwa staf senior Gedung Putih tengah menjalin komunikasi dengan sejumlah pejabat New York City untuk menawarkan bantuan apa pun yang diperlukan.
Pewarta: Xinhua
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2022