Antwerp (ANTARA News) - Dinara Safina mengaku ingin balas dendam kepada petenis nomor satu dunia Kim Clijsters saat mereka bertemu di perempatfinal turnamen Proximus Diamond Games. "Saya sangat ingin menang dan menghapus kenangan tahun lalu," kata Safina yang kini berada di peringkat 20 dunia. Safina telah lima kali berturut-turut kalah dari juara AS Terbuka itu. Pertemuan terakhir mereka juga terjadi di Belgia pada Oktober lalu di mana Clijsters mengalahkan petenis Rusia 6-0, 6-1 pada semifinal Gas de France Stars di Hasselt. "Kesempatan untuk bertemu Clijsters pada perempatfinal sangat memotivasi saya untuk memenangi pertandingan sebelumnya," katanya. "Saya berharap, hasil pertemuan kali ini akan berbeda." Safina harus berjuang selama tiga set untuk mengalahkan petenis Perancis Virginie Razzano pada babak pertama sebelum menaklukkan petenis Slovenia Katarina Srebotonik dalam dua set langsung pada Rabu. Petenis Belgia berusia 22 tahun juga harus berjuang keras sebelum mengalahkan petenis Perancis Tatiana Golovin pada babak kedua. Clijsters yang tampil setelah pulih dari cedera yang memaksanya mengundurkan diri pada semifinal Australia Terbuka, harus berjuang untuk kembali bangkit setelah kalah pada set pertama sebelum menyudahi pertandingan dengan skor 4-6, 7-6, 7-5. "Kondisi fisiknya juga harus diperhatikan," kata Safina. "Ia kelihatan fit dan untuk mengalahkannya, saya tidak boleh melakukan kesalahan satu pun." Petenis asli Moscow tersebut berharap mendapat sedikit dukungan dari penonton tuan rumah. "Saya pernah berhadapan dengan Amelie Mauresmo di Paris, sehingga saya tahu penonton akan berpihak pada siapa," katanya. "Jika pertandingan berjalan ketat maka saya akan kesulitan menghadapi dukungan penonton tetapi hal yang sama akan terjadi dengan Kim ketika ia bermain di Moscow," demikian Reuters.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006