London (ANTARA) - Saham-saham Inggris berakhir di wilayah negatif perdagangan Selasa waktu setempat (12/4), memperpanjang penurunan untuk hari kedua berturut-turut, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London jatuh 0,55 persen atau 41,65 poin, menjadi menetap di 7.576,66 poin.
Indeks FTSE 100 merosot 0,67 persen atau 51,25 poin menjadi 7.618,31 poin pada Senin (11/4), setelah melonjak 1,56 persen atau 117,75 poin menjadi 7.669,56 poin pada Jumat (8/4), dan tergerus 0,47 persen atau 35,89 poin menjadi 7.551,81 poin pada Kamis (7/4).
Evraz PLC, sebuah perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terperosok 12,59 persen.
Diikuti oleh saham perusahaan industri kedirgantaraan dan pertahanan multinasional Inggris Rolls-Royce Holdings PLC yang tergelincir 5,48 persen, serta perusahaan pengembang dan investasi properti komersial terbesar di Inggris Land Securities Group PLC kehilangan 4,53 persen.
Sementara itu, BP PLC, sebuah perusahaan minyak dan gas Inggris yang berkantor pusat di London, terdongkrak 2,41 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.
Disusul oleh saham perusahaan pertambangan logam mulia Meksiko yang didirikan di Inggris dan berkantor pusat di Mexico City Fresnillo PLC meningkat 2,30 persen, serta perusahaan ritel pakaian olahraga Inggris JD Sports Fashion PLC atau lebih dikenal sebagai JD Sports atau JD naik 2,18 persen.
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2022