"Risiko penularan lebih kecil dari waktu ke waktu, tetapi penularan masih ada," kata Sonny dalam talkshow daring bertajuk "Jaga Hati, Imun dan Prokes di Bulan Ramadhan", yang diikuti di Jakarta, Selasa.
Menurutnya, penurunan risiko penularan tersebut sejalan dengan penanganan pandemi COVID-19 yang semakin baik sehingga banyak daerah yang mengalami penurunan level PPKM.
Daerah yang mengalami penurunan level PPKM akan melonggarkan berbagai pembatasan sehingga aktivitas di masyarakat semakin meningkat.
Baca juga: Kasus positif COVID-19 bertambah 1.455 pada Selasa
Baca juga: Gubernur Kalteng instruksikan penyediaan gerai vaksin hadapi mudik
"Dalam kondisi dimana aktivitas itu mulai dibuka, karena memang risiko penularan yang semakin kecil, orang semakin tinggi mobilitas-nya, aktivitas-nya semakin banyak," katanya.
Pihaknya pun meminta masyarakat menyadari bahwa dunia belum keluar dari pandemi COVID-19 sehingga protokol kesehatan harus tetap dilakukan.
"Prokes itu tetap menjadi penting karena kita belum keluar dari masa pandemi," ujarnya.
Sonny juga mengatakan Satgas Penanganan COVID-19 terus melakukan upaya rekayasa sosial untuk membuat masyarakat terbiasa melakukan protokol kesehatan seperti menggunakan masker dan menjaga jarak.
"Sekarang sudah terbiasa, kok, orang pakai masker, jaga jarak, itu menjadi bagian dari kehidupannya," katanya.
Dia menjelaskan masyarakat boleh beraktivitas tetapi protokol kesehatan adalah perilaku adaptif yang harus tetap dilaksanakan. Upaya tersebut harus terus dilakukan agar pandemi COVID-19 dapat segera berakhir.*
Baca juga: Satgas: 27,9 juta orang sudah dapat vaksin COVID-19 dosis ketiga
Baca juga: Kasus positif COVID-19 di Lebak tersisa 27 orang
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022