Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah berencana membangun empat pelabuhan baru bertaraf internasional pada 2012 untuk mempercepat program keterhubungan nasional menyusul tuntasnya penyusunan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025.
"Salah satu kebutuhan percepatan pembangunan infrastruktur, sekaligus mempercepat realisasi proyek keterhubungan pemerintah adalah kesiapan kami untuk melelang tiga sampai empat proyek pelabuhan baru bertaraf internasional tahun depan," kata Direktur Pelabuhan dan Pengerukan Kementerian Perhubungan Kemal Heryandri kepada pers usai dialog bertema "Prospek Infrastruktur Pelabuhan Indonesia 2012" di Jakarta, Rabu.
Dijelaskannya, hal itu sudah masuk dalam buku rencana proyek Kemitraan Pemerintah Swasta (public private partnership/PPP) Bappenas pada 2012.
Sementara itu, dalam dokumen MP3EI 2011-2025 disebutkan, pada saat ini setidaknya dua pelabuhan bertaraf internasional akan dibangun di Indonesia yakni di kawasan Sumatera dan wilayah timur Indonesia. Kedua kawasan ini dipilih untuk lebih memeratakan pembangunan ekonomi.
Menurut Kemal, yang paling memungkinkan untuk segera dilelang yakni proyek Pelabuhan Pelaihari di Kalimantan Selatan karena saat ini sudah dilaksanakan studi kelayakan dan diharapkan lelang sudah bisa dibuka awal tahun depan.
Selain Pelaihari, katanya, proyek lainnya yakni Pelabuhan Tanah Ampo di Karang Asem Bali, Pelabuhan Maloy dan Pelabuhan Kuala Enok Riau.
Dia mengatakan khusus untuk pelabuhan Tanah Ampo, pemerintah berencana mengulang proses studi kelayakan proyek untuk memastikan apakah proyek tersebut layak dilanjutkan atau tidak karena dari sisi ekonomi proyek tersebut dinilai tidak cukup menguntungkan karena merupakan pelabuhan pesiar semata.
Karena itu perlu dilakukan pengembangan wilayah di kawasan tersebut seperti pengembangan properti agar lebih menarik minat investor, dan sekaligus meningkatkan pertumbuhan ekonomi kawasan.
"Kami akan usulkan dulu rencana ini pada Bappenas. Jika disetujui, studi kelayakan akan mulai dilaksanakan tahun ini juga," katanya.
Menanggapi hal itu, Managing Director PT Nusantara Infrastruktur Tbk, Bernardus Djonoputro mengatakan, membicarakan pelabuhan internasional di Indonesia, sebenarnya sesuatu yang agak terlambat karena seharusnya Indonesia sudah mengimplementasikan hal itu sejak dulu dan bisa bersaing dengan Singapura.
"Dulu, Indonesia pernah berjaya di sektor ini, tetapi kini sudah tertinggal jauh dan Indonesia sendiri memiliki tidak kurang dari 200 pelabuhan, akan tetapi pelabuhan bertaraf internasionalnya masih sedikit. Karena itu, peluang investasi di sektor ini akan sangat terbuka lebar dan ceruk pasarnya luar biasa," katanya.
Bernardus menambahkan, keberadaan pelabuhan internasional akan membuat ekspor dan impor meningkat dan tentu saja akan mendukung perekonomian lokal di sekitar pelabuhan.
"Pertumbuhan industri perhubungan laut berpotensi tumbuh 15-20 persen per tahun dari 300 miliar dolar AS menjadi 750 miliar dolar AS pada 2015," kata Bernardus.
(T.E008/N002)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011