Bandung (ANTARA News) - Menneg BUMN Sugiharto menegaskan, pemerintah sampai saat ini bertekad tidak akan menjual PT Garuda Indonesia (Garuda). "Garuda tidak akan dijual tetapi didorong untuk melakukan transformasi dan sinergi dengan maskapai global," katanya saat memberikan sambutan pada Penandatanganan Kerjasama Antar Moda PT Garuda Indonesia dan PT Kereta Api (KA) di Bandung, Jumat. Menurut Sugiharto, tantangan kepada Garuda saat ini adalah melakukan transformasi dan sinergi bisnis dan budaya dengan perusahaan penerbangan global karena trennya makin terbuka. "Saat ini, para pemain global sudah berlomba terbang langsung dari beberapa negara maju langsung ke kota-kota di tanah air," kata Sugiharto. Karena itu, tegasnya, tidak ada pilihan lain Garuda harus berubah sebab jika tak beranjak dari keadaan saat ini maka dia akan kalah olah kompetitornya, meski itu di dalam negeri sendiri. "Indonesia dengan `hinterland` yang unik dan menarik ini harus jadi tuan rumah di negeri sendiri. Bukan malah `dimakan` oleh maskapai swasta kompetitornya. Jadi, saya tantang berubah dan transformasi," katanya. Pertemuan Biasa Sementara itu Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar mengatakan, pertemuannya dengan Lufthansa merupakan pertemuan bisnis biasa. "Itu pertemuan rutin biasa bukan `road show`. Dengan Lufthansa sejauh ini kami memang sudah menjalin kerjasama seperti IT, teknik, reservasi, kargo dan lainnya," kata Emirsyah menanggapi berita bahwa maskapai Jerman Lufthansa disebut-sebut berminat membeli saham Garuda. Emirsyah menolak memberikan keterangan seputar adanya rencana mengajak mitra strategis dengan menerbitkan saham atau bahkan menerbitkan surat utang baru dengan obligasi. "Itu kewenangan kuasa pemegang saham. Manajemen bertugas meningkatkan kinerja dan melakukan kerjasama strategis dengan maskapai global," kata Emirsyah. Menhub Hatta Rajasa juga yakin Garuda tak akan `hilang` di negerinya sendiri karena pertumbuhan penumpang domestik nomor dua di dunia. "Kami juga menilai Garuda akan dijual itu keliru. tetapi yang ada adalah Garuda harus lakukan transformasi dan perubahan budaya bisnis," kata Hatta.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006