"Pelaksanaan pemagangan ini merupakan langkah konkrit pelaksanaan konsep link and match yaitu memastikan dunia pendidikan dan pelatihan selaras dengan kebutuhan dunia kerja serta memastikan lulusan pendidikan dan pelatihan kerja terserap dunia kerja," kata Menakertrans dalam keterangan pers di Jakarta, Rabu, usai meninjau pusat pelatihan pemagangan PT Thies Contractor Indonesia dan PT Hexindo di Kalimantan Timur.
Peran pemagangan sangat penting, kata Muhaimin, tidak semata-mata untuk peningkatan kualitas tenaga kerja tetapi juga dapat mendorong perusahaan-perusahaan agar meningkatkan produktivitas usahanya melalui ketersediaan tenaga kerja yang berkualitas dan sesuai dengan kompetensi yang mereka butuhkan.
"Program pemagangan dapat membantu tenaga kerja secara cepat terserap di pasar kerja. Karena program pemagangan memberikan ketrampilan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja, dan sekaligus pengalaman kerja dengan berbagai kondisi ketenagakerjaan di perusahaan kepada para tenaga kerja," katanya.
Berdasarkan data Kemenakertrans, pelaksanaan program pemagangan dalam negeri pada 2009- September 2011 mencapai 37.019 orang yang terdiri dari tahun 2009 sebanyak 13.053 orang, tahun 2010 sebanyak 14.006 orang dan 2011 sebanyak 9.960 orang.
Tidak hanya di perusahaan dalam negeri, pemagangan juga dilakukan diluar negeri yang pada tahun 2009? September 2011 mencapai 5.752 orang yang terdiri atas tahun 2009 sebanyak 1.890 orang, 2010 sebanyak 2.192 orang dan 2011 1.670 orang.
Saat ini, perusahaan dalam negeri yang mengadakan program magang sebanyak 2.140 perusahaan dan perusahaan luar negeri sebanyak 1.269 perusahaan dan jenis kejuruan yang masuk program magang telah berjumlah 153 jenis kejuruan.
Selain itu, Kemenakertrans juga membentuk 30 buah Forum Komunikasi Jejaring Pemagangan (FKJP) yang tersebar di Indonesia untuk membantu dan menjembatani pelaksanaan pemagangan yang dapat dimanfaatkan bagi perusahaan dan peserta magang.
Menakertrans menambahkan program pemagangan dapat menjadi salah satu solusi alternatif dalam mengatasi masalah pengangguran dimana program pemagangan dapat menjadi titik awal untuk membuka lapangan kerja baru melalui wirausaha mandiri.
"Eks peserta magang memang langsung diminati perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang industri, terutama industri otomotif, tekstil, listrik, manufaktur, mesin dan bangunan," kata Muhaimin.
Namun mantan peserta magang dapat lebih memilih untuk membuka usaha sendiri secara mandiri atau berwirausaha, sesuai dengan bakat, kemampuan dan ilmu yang dipelajari selama magang di perusahaan dalam dan luar negeri.
(A043)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011