Di Balai Karangasem, ada dua pendekatan strategi yang sudah dilakukan yaitu seleksi famili dan seleksi individuJakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengejar pencapaian target produksi 2 juta ton udang pada tahun 2024 dengan menciptakan kemandirian produksi melalui Program Pemuliaan Induk Udang Unggul.
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Tb Haeru Rahayu dalam keterangan di Jakarta, Selasa, menyampaikan guna memuluskan program pemuliaan induk udang unggul, atau National Shrimp Breeding Program, sebagai penggerak utama untuk menghasilkan induk udang vaname unggul, pihaknya akan menggandeng Oceanic Institute of Hawaii Pacific University.
Menurut dia, institut kelautan yang terletak di Amerika Serikat itu adalah salah satu lembaga riset yang berlokasi di Honolulu, yang digandeng untuk mengembangkan induk udang unggul, dengan tujuan agar Indonesia dapat memproduksi induk vaname unggul secara mandiri.
Tebe, sapaan Tb Haeru Rahayu, menunjuk Balai Produksi Induk Udang Unggul dan Kekerangan (BPIU2K) Karangasem, Bali sebagai Nucleus Center yang berperan sebagai ujung tombak KKP dalam menyediakan induk udang vaname yang unggul dan berkualitas di Indonesia.
Sedangkan, lanjutnya, Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Takalar dan BPBAP Ujung Batee akan memiliki peran sebagai Multiplication Broodstock Center (MBC).
“Mari kita tunjukkan bahwa BPIU2K di Karangasem ini betul-betul bisa menjawab tantangan saat ini yang sedang KKP canangkan yakni program terobosan pengembangan perikanan budidaya yang berorientasi ekspor dengan komoditas unggulan salah satunya adalah udang. Serta dalam rangka pencapaian target produksi udang nasional menjadi 2 juta ton pada tahun 2024,” jelas Tebe.
Menurutnya, saat ini BPIU2K Karangasem telah memiliki fasilitas di antaranya Nucleus Center sebagai tempat proses produksi benih udang vaname.
Kemudian, fasilitas lainnya juga termasuk lokasi Tambak Uji Performa sebagai tempat proses uji multilokasi udang vaname, serta fasilitas Multiplication Center sebagai tempat pembesaran calon induk dan induk udang vaname.
“Di Balai Karangasem, ada dua pendekatan strategi yang sudah dilakukan yaitu seleksi famili dan seleksi individu,” ujar Tebe.
Selain itu, DJPB juga telah menjalankan Program Naupli Center Vaname, di mana DJPB bekerja sama dengan PT. Bibit Unggul (Udang Global Gen). PT. Bibit Unggul memberikan hibah sebanyak 1.400 pasang induk vaname untuk dikelola di 3 UPT sebagai naupli center, yaitu BBPBAP Jepara, BPBAP Situbondo dan BPBAP Takalar.
Dalam Program Naupli Center Vaname bahkan BBPBAP Jepara sudah menerima hibah 600 pasang induk udang vaname dari PT. Bibit Unggul pada awal Maret 2022.
Sementara untuk BPBAP Situbondo dan BPBAP Takalar, masing-masing akan mendapat 400 pasang induk di awal Juni 2022.
Baca juga: KKP buka akses pembiayaan KUR untuk genjot ekspor udang
Baca juga: Pengamat: Program tambak udang terintegrasi harus bisa atasi limbah
Baca juga: Menjaga konsistensi revitalisasi tambak udang untuk perekonomian warga
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022