Jakarta (ANTARA) - Ragam peristiwa di Indonesia terjadi pada Senin (11/4) disiarkan ANTARA dan masih layak anda baca kembali untuk informasi pagi ini.
1. GP Ansor desak polisi segera tangkap penganiaya Ade Armando
Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor mendesak kepolisian untuk segera menangkap penganiaya pegiat media sosial sekaligus dosen Universitas Indonesia Ade Armando.
"Penganiayaan kepada Ade Armando tindakan brutal, Ansor mengutuk keras. Apa pun alasannya, tindakan kekerasan tidak bisa dibenarkan. Jangan tunggu lama, polisi harus tangkap pelaku, apalagi data rekaman kejadian sudah banyak beredar," kata Kepala Satuan Koordinasi Nasional Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Hasan Basri Sagala di Jakarta, Senin.
2. Pimpinan DPR dan Kapolri terima aspirasi pendemo
Pimpinan DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, Racmat Gobel dan Lodewijk F Paulus bersama Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menerima aspirasi ribuan pengunjuk rasa di depan Kompleks Parlemen, Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta, Senin.
"Mahasiswa datang menyampaikan aspirasi, dan kami akan mengawal serta meneruskan aspirasi itu kepada pemerintah secepat-cepatnya," kata Dasco dari atas mobil komando.
3. Sufmi Dasco pastikan DPR tak lakukan amendemen UUD 1945
Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad memastikan jika DPR tidak akan melakukan amendemen UUD 1945 untuk perpanjangan jabatan presiden tiga periode.
"Perpanjangan tiga periode dan proses yang tidak konstitusional tidak akan dilaksanakan," kata Dasco kepada ribuan pengunjuk rasa di depan Kompleks Parlemen, Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta, Senin.
4. Junimart: Pembicaraan pemilu adalah kewenangan legislatif
Wakil Ketua Komisi II DPR Junimart Girsang mengatakan pembicaraan terkait pemilihan umum merupakan kewenangan lembaga legislatif, bukan lembaga eksekutif, sehingga semua pihak harus menghormati hal tersebut.
"Kalau ada yang katakan pemilu akan diperpanjang sesuai dengan data, loh memang anda siapa? Karena semua akan kembali ke legislatif," kata Junimart di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin.
5. Cak Nun minta Puan Maharani bawa PDI Perjuangan jadi partai pengayom
Cendekiawan Muslim Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun meminta Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani, untuk menjadikan partai tersebut sebagai partai pengayom.
“PDIP harus bertransformasi menjadi PDI Pengayoman, bukan lagi PDI Perjuangan, untuk mengayomi seluruh warga,” kata Cak Nun dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.
Pewarta: Fauzi
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2022