Yogyakarta (ANTARA News) - Usaha mikro dan kecil termasuk perajin membutuhkan bantuan lembaga mediasi untuk mengakses modal maupun pasar, kata Ketua Asosiasi Pengusaha Kecil dan Perajin Mataram Yogyakarta Budi Sarwono.
"Bantuan mediasi itu untuk mengembangkan usaha mereka agar bisa bertahan," katanya di Yogyakarta, Selasa.
Ia mengatakan saat ini usaha mikro dan kecil (UMK) serta perajin kecil dalam kondisi dilematis, karena tidak memiliki akses permodalan maupun akses pasar untuk mendukung produksi mereka.
"Mereka tergolong usaha yang kondisinya lemah, sehingga memerlukan bantuan dari lembaga mediasi untuk mengangkat keberadaan mereka agar tidak makin terpuruk akibat `terlindas` usaha bermodal kuat," katanya.
Menurut dia, dalam upaya membangkitkan kembali usaha mereka, peran lembaga mediasi memang penting, baik dari instanasi pemerintah, badan usaha milik negara (BUMN) maupun pengusaha besar yang memiliki kepedulian terhadap kondisi UMK.
Jadi, kata dia, dalam situasi ekonomi seperti saat ini perajin dan pengusaha kecil anggota Asperam Yogyakarta merasakan dampaknya, sehingga pihaknya berupaya membangkitkan kembali usaha mereka agar mampu berproduksi melalui mediasi dengan sejumlah BUMN maupun instansi pemerintah.
Upaya meminta mediasi dari sejumlah BUMN diharapkan dapat memberikan akses modal dari pinjaman berbunga lunak bagi para pengusaha dan perajin kecil.
Selain itu, pihaknya juga mengusahakan informasi mengenai pasar kerajinan, sehingga mereka mampu mengakses pasar, dengan harapan memperoleh order produk kerajinan.
Sebab, menurut dia, informasi pasar sangat penting bagi kelangsungan usaha kecil khususnya usaha kerajinan di daerah ini.
"Para perajin dan pengusaha kecil memiliki keterbatasan untuk memperoleh akses informasi pasar, dan jika ada, jumlahnya minim, sehingga mereka kesulitan memasarkan produk kerajinannya," katanya.
Ia mengatakan mestinya instansi pemerintah yang berkaitan dengan pengembangan usaha kecil dan kerajinan memberikan layanan informasi mengenai pasar bagi UMK dan perajin kecil, agar mereka terbantu.
"Jika perlu, mereka memberikan kesempatan kepada UMK dan perajin kecil memasarkan produknya dengan menyertakan dalam pameran berskala lokal maupun nasional, bahkan jika memungkinkan pameran internasional," katanya. (H008/M008)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011