"Masyarakat harus berhati-hati disebabkan akhir Oktober sampai awal November Manado memasuki musim hujan, yang disertai angin kencang," kata Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Sulut Muhammad Nur Hadi di Manado, Selasa.
Saat memasuki musim hujan Nur Hadi mengatakan kemungkinan juga akan disertai tiupan angin kencang, karena berdasarkan pengukuran mereka, kecepatan angin perjam di Manado rata-rata 15-20 kilometer.
"Bahkan saat angin di ketinggian sekitar 30 ribu kaki bertiup kencang akan menyebabkan tipuan di permukaan juga seperti itu, tetapi untuk sekarang masih dalam keadaan normal-normal saja," kata Nur Hadi.
Tetapi Nur Hadi mengatakan memang masih ada wilayah belum memasuki musim hujan, tetapi sebagian besar sudah masuk walaupun curah hujannya masih ringan, dan berpotensi terjadi pada pagi, siang dan malam.
"Sepanjang pekan ini, sejak 17-24 Oktober 2011 ini, curah hujan selalu terjadi setiap hari, walaupun tidak turun secara merata dan hanya di beberapa wilayah saja, dan itupun masih dalam intensitas yang ringan," kata Nur Hadi.
Untuk gelombang laut, berdasarkan pemantauan BMKG di sekitar perairan Sulawesi tingginya berkisar antara 0,75-2 meter, di sekitar wilayah Sangihe dan Talaud sekitar 1,5-2 meter, ini masih dianggap normal belum ada
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Manado Boy Naray mengingatkan seluruh warga Manado untuk mewaspadai datangnya musim hujan, karena bisa menyebabkan benacan seperti banjir dan tanah longsor.
"Sesuai dengan peringatan dari BMKG, Manado sudah memasuki musim penghujan, maka seluruh warga Manado harus bersiap-siap, apalagi yang bermukim di wilayah rawan bencana wajib waspada," kata Naray.
Ia mengingatkan seluruh warga Manado untuk memperhatikan hal ini dengan seksama, dan jangan mengabaikan peringatan tersebut, tetapi jangan sampai resah, sebab peringatan dari BMKG dan pemerintah justru untuk menghindarkan mereka supaya jangan jadi korban saat banjir atau tanah longsor karena hujan deras. (ANT-113/M027)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011