Majene (ANTARA) - Polres Kabupaten Majene Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) mengedepankan sikap manusiawi (humanisme) dalam mengawal aksi demo ratusan mahasiswa di Kabupaten Majene.
Kapolres Majene AKBP Febryanto Siagian di Majene, Senin, mengatakan aksi demo mahasiswa di Majene berjalan damai dan tertib.
Ia mengatakan, aparat kepolisian di Majene telah diinstruksikan agar tidak mencederai citra Kepolisian.
"Berikan rasa aman dan nyaman, dan seluruh personel telah diminta agar dapat mengawal aksi demo sesuai dengan prosedur," katanya.
Baca juga: Pandawa Nusantara: Jangan ada "tangan gelap" di perjuangan mahasiswa
Baca juga: PIS minta aparat segera tangkap pelaku penganiayaan Ade Armando
Ia mengatakan, arus lalu lintas diatur agar masyarakat tetap lancar beraktivitas.
Kebebasan berpendapat dan berekspresi merupakan bagian dari hak asasi manusia sehingga wajib mendapat perlindungan secara universal, kita kawal adik-adik mahasiswa sesuai prosedur dan manusiawi," katanya.
Aksi demonstrasi juga diminta agar tetap menghormati hak masyarakat lainnya, apalagi saat ini kita sedang menjalankan ibadah puasa bersama kita jaga keberkahan bulan suci Ramadhan.
Sementara itu aksi ratusan mahasiswa gabungan sejumlah organisasi mahasiswa berjalan damai dan tertib meskipun massa mahasiswa melakukan pemblokiran jalan trans Sulawesi di Kota Majene.
Arus lalu lintas kemudian dialihkan aparat kepolisian untuk mencegah kemacetan.
Dalam aksinya, mahasiswa menolak pemilu 2024 ditunda dan menolak jabatan Presiden tiga periode, selain itu menuntut agar pemerintah menurunkan harga sembako yang mengalami kenaikan serta menolak kenaikan BBM.
"Kami tolak penundaan pemilu dan masa jabatan presiden tiga periode selain itu menuntut agar pemerintah menurunkan harga sembako yang naik serta menolak kenaikan BBM," kata Andi Satria Maulana salah seorang pengunjuk rasa.*
Baca juga: Polda Metro tangkap 80 pelajar sebelum unjuk rasa di Monas
Baca juga: Demo mahasiswa di Samarinda berjalan kondusif
Pewarta: M.Faisal Hanapi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022