Prioritas ketiga dari G20 Empower memastikan adanya digital skill.Jakarta (ANTARA) - Indonesia mengusung beberapa isu prioritas dalam forum G20 Empower untuk mendorong kepemimpinan perempuan di sektor swasta termasuk melihat capaian dari sektor swasta untuk memastikan adanya keterwakilan perempuan, kata Chairwoman G20 Empower Yessie D. Yosetya.
"Yang pertama adalah terkait akuntabilitas private sector. Kenapa kita musti memperhatikan ini? Karena pada Presidensi yang lalu pada saat G20 Empower di bawah Italia itu sudah membuat fondasi terkait KPI perusahaan," kata Yessie dalam diskusi virtual Forum Merdeka Barat 9 yang diikuti dari Jakarta, Senin.
Dengan adanya indikator kinerja (key performace indicator/KPI) maka dalam forum G20 Empower, yang memiliki perwakilan pemerintah dan dunia usaha, masing-masing korporasi akan diminta untuk melihat langkah apa yang telah mereka lakukan untuk memastikan kepemimpinan perempuan.
Hal itu dapat dilihat dari adanya pemimpin perempuan dalam proporsi tertentu, keberadaan tenaga kerja perempuan dan isu kesenjangan upah antara perempuan dan laki-laki.
"Di Presidensi Indonesia kita memonitor, jadi salah satu hasil output G20 Empower dari Indonesia adalah kita sudah punya dashboard untuk melihat di mana kemajuan masing-masing G20 member country. Jadi sudah sampai di mana terkait KPI yang sudah kita janjikan bersama," ujarnya.
Yessie mengatakan isu prioritas lain yang akan didorong dalam forum G20 Empower adalah terkait peningkatan kontribusi swasta dalam peningkatan UMKM.
"Prioritas ketiga dari G20 Empower adalah terkait dengan memastikan adanya digital skill. Karena kita yakin bahwa pemimpin perempuan masa depan mungkin akan punya skill yang sangat berbeda dengan yang mereka harus punyai per hari ini," katanya.
Baca juga: G20 Empower dorong penciptaan lingkungan kerja aman bagi perempuan
Baca juga: G20 Empower sinergi swasta - pemerintah dukung kepemimpinan perempuan
Baca juga: Pemberdayaan perempuan disebut jadi pendorong utama pemulihan ekonomi
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022