Jakarta (ANTARA News) - Misi budaya Taiwan mengunjungi Indonesia dan membawakan tarian tradisional "Diabolo" untuk kali pertama sebagai upaya mempererat persahabatan antara kedua negara. Tarian yang dibawakan 15 orang tersebut menceritakan tentang kegembiraan masyarakat Pulau Formosa dalam menyambut tahun baru Lunar. Mereka percaya jika menyampaikan harapan mereka kepada lautan pada tahun baru, maka berkat akan dilimpahkan kepada mereka dari lautan, matahari, dan para malaikat sepanjang tahun. Digelar di Mangga Dua Square, Jakarta, Kamis (16/2) malam, pertunjukan tersebut juga diadakan di Medan pada 14 Februari dan akan mengunjungi Surabaya pada 18 Februari. "Tujuan kedatangan para penari Diabolo ini adalah untuk mempromosikan persahabatan antara rakyat Taiwan dan rakyat Indonesia," kata Perwakilan Taipei Economic and Trade Office untuk Jakarta, David Y. L. Lin ketika dijumpai disela-sela pertunjukan di Jakarta, Kamis. Pertunjukan tersebut, lanjut Lin, juga dimaksudkan sebagai hiburan dalam menyambut tahun baru Imlek. "Jadi kami mengadakan pertunjukan ini untuk ramai-ramai merayakan Imlek," katanya. Tarian yang terdiri atas enam babak, dimulai dengan munculnya para malaikat dan berakhir dengan Sonata Kegembiraan tersebut terutama dilakukan dengan menggunakan diabolo --berbentuk seperti jam pasir namun terbuka diujungnya dan selalu diputar diatas seutas tali yang dipegang kedua ujungnya-- yang melambangkan ombak di lautan. Dalam legenda kuno Iceland, ketika sinar matahari pertama jatuh dipermukaan samudera pada tahun baru, dapat terlihat sebuah visi bahwa lautan sedang tersenyum kepada masyarakat. Dan jika masyarakat menyampaikan harapan dan keinginannya pada saat itu, maka para malaikat akan melimpahkan berkat mereka sepanjang tahun. Sebagai "anak-anak Formosa", masyarakat Taiwan juga mempercayai bahwa lautan akan memberikan berkah kepada mereka. Jika masyarakat Taiwan menyambut sinar matahari pertama di tahun baru bersama-sama, mereka percaya bahwa karunia kuno atas kesehatan, perdamaian dan kebahagiaan akan dilimpahkan kepada mereka, begitu pula kekuatan untuk membuat semua keinginan mereka tercapai. Sejak 20 tahun lalu, Diabolo Dance Theatre di Taiwan yang dipimpin oleh Shu Hwa Wong telah mengembangkan tarian yang menggambarkan kegiatan menyambut tahun baru tersebut. Dengan dukungan Pemerintah Taiwan melalui "Taiwanese Goodwill Mission", diabolo telah berkeliling melakukan misi budaya ke negara-negara Asia, antara lain Filipina, Malaysia, Indonesia, Jepang, Komboja dan Vietnam. "Tujuan kedatangan kami adalah untuk menyampaikan salam kepada Indonesia, juga memperkenalkan kebudayaan Taiwan kepada warga Tionghoa diseluruh dunia," tutur Shu Hwa Wong. Tarian yang merupakan kombinasi antara musik, gerak tari dan gerakan senam itu disebutnya mendapat sambutan hangat di negara-negara yang dikunjunginya, bahkan di Malaysia dan Filipina, tarian ini telah diajarkan di sekolah-sekolah. Taiwan sampai saat ini tidak mempunyai hubungan diplomatik dengan Indonesia sehingga secara otomatis tidak mempunyai Kedutaan Besar maupun Konsulat Jenderal. Di Indonesia, terdapat sekitar 10 ribu orang Taiwan dan sekitar 1.000 perusahaan yang bergerak di bidang pertenunan, furnitur dan suku cadang.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006