Manado (ANTARA News) - Pakar "marketing" politik Universitas Indonesia Prof Firmanzah Phd memperkirakan pada Juni 2012 sudah mulai ada deklarasi pencalonan presiden di Indonesia.

"Belajar pada 2004 lalu, dua tahun sebelum pencapresan, mantan Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso, sudah mendeklarasikan diri sebagai Capres," ujar Firmanzah pada kuliah perdana program doktor ilmu manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sam Ratulangi dan kuliah tamu magister manajemen di Manado, Senin.

Dekan Fakultas Ekonomi UI ini mengatakan mulai Juni 2012 sudah mulai terjadi hiruk pikuk kompetisi politik di Indonesia karena semua pihak yang berkepentingan mesti mempersiapkan diri.

Pada kesempatan tersebut, Firmanzah mengatakan berdasarkan survei yang dilakukan belanja iklan Capres dan Cawapres pada 2003/2004 menempati urutan ketiga terbesar setelah iklan shampo.

"Sayang sekali `cost` dan `benefit` yang diterima masyarakat terhadap kampanye tersebut tidak sebanding, karena berdasarkan survei di delapan kota terkait harapan masyarakat terhadap partai politik, hampir semua kontribusi parpol warnanya merah," paparnya.

Menurut Firmansyah, kondisi ini ironis sekali karena biaya iklan partai politik tinggi, namun kontribusi ke masyarakat rendah.

Kontribusi partai politik terhadap pemberantasan KKN juga rendah, padahal pihaknya ingin belanja iklan yang tinggi semestinya berkorelasi dengan kepuasan konsumen.

Ia juga mengatakan berdasarkan media "monitoring" yang dilakukan beberapa tahun lalu Jusuf Kalla menempati urutan tertinggi dalam pemberitaan di media massa, mengalahkan Susilo Bambang Yudhoyono, namun yang terjadi Susilo Bambang Yudhoyono yang menang.

"Susilo Bambang Yudhoyono lebih mempunyai pengaruh dibanding Partai Demokrat, karena ketika diundang oleh Partai Demokrat, saya katakan partai tidak boleh bergantung pada figur, namun parpol harus mampu melahirkan SBY-SBY yang lain," ujarnya.

Kuliah dibuka oleh dekan FE Unsrat, Prof Dr David Saerang dan dipandu oleh dosen FE, Prof Dr Bernhard Tewal. Kuliah perdana turut dihadiri Bupati Sitaro, Tony Supit, Ketua DPRD Manado, Hanny Sondakh, dosen FE Unsrat dan sejumlah tokoh politik yang mengambil S3 di kampus tersebut. Kuliah ditutup dengan pemberian cendera mata oleh Direktur MM Unsrat, Dr Lisbeth Mananeke.

(T.A034/C004)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011