London (ANTARA News) - Sejarah United adalah kebangkitan, dan ini saatnya bangkit dan benar-benar bangkit dari kekalahan, kata bos Manchester United Sir Alex Ferguson.
Manchester City mengaramkan Manchester United 6-1 dalam laga Premier League di Stadion Old Trafford pada Minggu (23/10). Kekalahan telak Fergie Babes itu bakal dicatat dalam halaman buku sejarah, sejak Januari 1926. Ini kekalahan terbesar dalam ziarah United di langit sepak bola Britania.
Pasukan Roberto Mancini kini bertengger di posisi pertama klasemen Premier League dengan selisih lima angka atas seteru lawasnya United, sebagaimana dikutip dari AFP.
Ini kali pertama Ferguson mengalami kekalahan terbesar selama 54 tahun sepanjang sejarah menapaki karier baik sebagai pemain maypun sebagai manajer. Ia berharap para pemain United tampil dengan karakter tidak tergoyahkan dan dapat bangkit ketika melakoni Piala Liga pada Selasa.
"Saya terguncang, saya tidak dapat memercayai kekalahan itu," kata Ferguson. "Kekalahan itu sungguh diluar dugaan. Kami tampil brilyan di 10 menit pertama. Ini sulit dimengerti. Pengusiran itu sungguh memilukan," katanya pula.
"Sesudah kami tertinggal 0-1, kami terus menyerang. Ini oke saja dan dapat dipahami. Ketika kami tertinggal 3-1, 4-1, kami terus tampil menyerang. Tetapi anda harus bangkit. Sejarah Manchester United mengharuskan kami segera bangkit," kata Fergie.
Situasi berbeda dialami oleh kubu City di bawah asuhan manajer Roberto Mancini. Manajer asal Italia itu menyunggingkan senyum ketika menjawab pertanyaan seputar sikap nyentrik Mario Balotelli.
Balotelli sempat membuat gaduh ketika api berkobar di ruang tempat penginapannya. "Saya tidak tahu soal kobaran api itu," kata Mancini. "Yang saya tahu, Mario dan rekan-rekannya berada dalam situasi oke saja," katanya.
"Hari ini Mario tampil sangat baik. Jika kita ingin bicara soal Mario di dunia sepak bola. Saya mencalonkan dia sebagai satu dari lima pemain terbaik di dunia saat ini."
"Soalnya kini adalah usianya. Ia masih muda usia dan dapat saja membuat kekeliruan. Sebagai pemain, ia luar biasa. Saya tidak melihat soal T-shirt itu, tetapi itulah Mario. Ini alasan para suporter menyukai dia karena ia tampil sebagai sosok gila. Saya mengasihi dia karena ia semakin hari semakin dewasa," katanya.
"Hemat saya, ada empat dari lima tim yang akan memenangi gelar di akhir musim," katanya. "Musim kompetisi masih panjang. Kami harus melewati saat sulit setiap menjalani laga. Setiap tiga hari, kami tampil bermain."
"Musim kompetisi masih panjang. United tampil sangat kuat. Mereka paham betul seperti saya, hanya tiga poin. Ini hanyalah satu laga. Saya menaruh hormat kepada Sir Alex. Saya sangat menghormati United," kata Mancini.
(A024)
Pewarta: AA Ariwibowo
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011