Jakarta (ANTARA) - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) RI Johnny G. Plate menegaskan tidak ada peretasan akses internet terkait rencana unjuk rasa atau demonstrasi oleh mahasiswa pada Senin (11/4).
"Ya pemerintah tidak pernah melakukan peretasan. Tidak ada itu peretasan," katanya, di Jakarta, Minggu.
Kendati demikian, kata dia, yang perlu diketahui adalah serangan siber terjadi setiap detik. Oleh karena itu, semua pihak harus bisa menjaga masing-masing ruang digital dengan baik.
Baca juga: Menkominfo sarankan demonstran kedepankan dialog dialogis
Termasuk di dalamnya menjaga enkripsi hingga mengganti kata kunci secara berkala. Upaya-upaya tersebut demi menghindari peretasan ruang digital, kata Menkominfo.
Menkominfo menyayangkan apabila ada serangan-serangan siber maka tidak jarang pemerintah adalah pihak yang dituduh. Apalagi, jika ada agenda atau kegiatan berskala besar misalnya demonstrasi.
Padahal, ujar dia, tugas utama dari pemerintah adalah bagaimana menjaga secara maksimal setiap ruang digital dari serangan-serangan siber yang terjadi hampir setiap detik.
Baca juga: Menkominfo: Pemerintah hormati dan jaga kebebasan berpendapat
Sebagai Menkominfo, Johnny menegaskan komitmennya menjaga kebebasan pers, berpendapat, berserikat, dan lain sebagainya. Namun, yang menjadi masalah dan perlu dipahami masyarakat adalah serangan siber yang terjadi terus-menerus.
Pada kesempatan itu, ia mengantisipasi dan mengingatkan masyarakat agar mewaspadai hoaks yang disebarkan secara terus-menerus atau berkali-kali.
Pada akhirnya, papar dia, hoaks yang disebarluaskan secara terus-menerus tersebut dianggap sebagian masyarakat, terutama yang minim literasi sebagai sebuah kebenaran.
Baca juga: Menkominfo: Presiden minta tidak ada lagi pembicaraan penundaan pemilu
"Jangan ada hoaks, misinformasi, dan disinformasi yang diproduksi serta diedarkan di ruang digital," tegas dia.
Sebagai kementerian yang bersinggungan langsung dengan hal tersebut, Kementerian Komunikasi dan Informatika akan membersihkan ruang digital dari hoaks, kata dia.
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2022