Nusa Dua (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berharap hubungan bilateral Indonesia dan Amerika Serikat dapat terus dipertahankan dan meningkat.
Hal itu dikemukakan oleh Presiden Yudhoyono saat menerima Menteri Pertahanan AS Leon Panetta di Nusa Dua, Bali.
"Saya ucapkan terima kasih atas kerjasama bilateral (kedua negara)," kata Presiden di awal pertemuan tertutup yang berlangsung lebih kurang 45 menit itu.
Sementara itu Panetta memuji keindahan Pulau Dewata dan menyampaikan apresiasinya atas keramahan budaya setempat.
Menko Polhukam Djoko Suyanto seusai pertemuan menjelaskan bahwa pertemuan itu membahas peningkatan kerjasama kedua negara.
Djoko mengatakan bahwa Panetta selaku menhan baru AS menyatakan keinginannya untuk tetap menjalin kerja sama dengan negara-negara ASEAN.
"Tetap bahwa Indonesia dan ASEAN," ujarnya seraya mengatakan bahwa Indonesia dan AS memiliki sejarah panjang kerjasama bilateral antara lain di bidang maritim dan kontra terorisme.
Turut mendampingi Presiden dalam pertemuan itu adalah Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi dan Duta Besar RI untuk AS Dino Patti Djalal.
Pada Minggu sore (23/10), Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dan Panetta telah melakukan pertemuan di sela-sela ASEAN Defence Ministerial Meeting untuk membahas kerja sama bidang militer.
Menurut Purnomo dalam pertemuan itu pemerintah Amerika Serikat menyatakan komitmennya untuk menyediakan alat utama sistem senjata (Alutsista) bagi Indonesia.
Namun ia mengatakan bahwa pihaknya belum mengetahui jenis alutsista yang akan diberikan kepada Indonesia.
Selain itu, kata Purnomo, pemerintah Amerika Serikat juga mendukung pembentukan ASEAN Security Community yang akan diwujudkan pada 2015.
"Indonesia juga berencana mengembangkan keamanan maritim karena dua per tiga wilayah Indoneisa adalah lautan," katanya.
Purnomo mengatakan, saat ini Amerika juga sudah membantu dengan pemasangan sistem radar di Selat Malaka, dan akan dikembangkan di selat Sulawesi.
Sementara itu Kepala Negara melakukan kunjungan kerja selama empat hari di Bali, 21-24 Oktober, guna antara lain membuka ASEAN Fair. (ANT)
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2011