Denpasar (ANTARA News) - Wakil Presiden Boediono meminta kepada umat beragama di Indonesia untuk terus memupuk toleransi dan kerukunan antarumat beragama sebagai salah satu pilar penting dalam berbangsa dan bernegara.

"Toleransi dan kerukunan antar-agama, antar-suku tidak boleh kita anggap sebagai sesuatu yang sudah jadi. Ia harus terus-menerus kita rawat. Demikian juga ketahanan sosial dan budaya masyarakat. Ini harus terus kita pupuk dan perkuat," kata Wapres saat membuka Mahasabha X Parisada Hindu Dharma Indonesia di Bali, Minggu.

Boediono mengatakan, toleransi merupakan pilar penting, kalau bukan yang terpenting, penopang eksistensi bangsa dan negara Indonesia.

Sebagai bangsa yang sangat majemuk, menurut Wapres, Bangsa dan Negara Indonesia ini dibentuk atas dasar kesepakatan dari semua elemen masyarakat Indonesia yang majemuk itu.

"Tanpa kesepakatan itu tidak ada Bangsa Indonesia, tidak ada Negara Indonesia," katanya.

Menurut Boediono, agama yang turun di berbagai tempat dan zaman itu mempunyai fungsi yang sama yaitu penuntun bagi umat manusia untuk mencapai kedamaian, di dunia maupun di alam barzah kelak.

Maka, menurut Wapres, semua agama selalu mengajarkan pentingnya bertenggang rasa dan saling menghormati, saling mengasihi.

"Para pendiri bangsa Indonesia menyadari betul hal itu (saling menghormati)," katanya.

Ia menambahkan, masyarakat majemuk di Indonesia juga memiliki komposisi pemeluk agama yang berbeda-beda. Ada satu kelompok pemeluk agama yang menjadi mayoritas di satu wilayah, namun di daerah lain ia bisa saja menjadi minoritas. Kemajemukan seperti ini tersebar di seluruh Indonesia.

"Dalam kemajemukan seperti ini, maka toleransi berarti menjadi mayoritas yang mengayomi dan menjadi minoritas yang arif menempatkan diri," kata Boediono.

Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Harian Parisada Pusat I Made Gde Erata dalam sambutannya mengatakan, mengupayakan tumbuhnya solidaritas internal umat dan antarumat.

"Kegiatan lintas agama perlu ditingkatkan untuk menjaga harmoni dan kedamaian," katanya.

Ia menambahkan, pihaknya mengharapkan perhatian pemerintah terhadap agama Hindu ditingkatkan, terutama terkait dengan pendidikan agama Hindu.

Menurut dia, jumlah guru agama Hindu masih kurang, dan begitu pula dengan dana pendidikan untuk agama Hindu perlu ditingkatkan.

Sementara itu, dalam acar tersebut, Wapres didampingi oleh Menteri Agama Suryadharma Ali. Tampak pula Menteri ESDM Jero Wacik. Selain itu juga tampak para tokoh agama di antaranya Ketua Umum Muhammadiyah Din Syamsuddin.
(T.M041/Z002)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011