"Saya akan mengakui hasil siapa pun yang menang dan apa pun warna mayoritas (dalam majelis masa depan)," kata Mebazaa dalam bahasa Arab Assabah, Minggu.
"Saya akan menyerahkan kekuasaan kepada siapa pun yang dipilih oleh majelis konstituante sebagai presiden baru republik ini," katanya.
Partai Ennahda Islam diperkirakan akan memenangkan kelompok terbesar surat suara pada pemilu Minggu di mana 7,2 juta pemilih yang berhak memberikan suaranya untuk menentukan 217 anggota majelis yang akan menyusun ulang konstitusi.
Majelis juga akan memiliki tugas memilih presiden sementara dan pemerintah sementara akan tetap di tempat selama penyusunan proses, yang diharapkan memerlukan tempo satu tahun.
"Pemilu Ahad mungkin kejutan musim semi politik pada saat mereka pertama menjadi pluralis, pemilu yang demokratis sejak revolusi "yang menggulingkan Ben Ali setelah memerintah 23 tahun," kata presiden sementara.
"Saya yakin mengenai moderasi rakyat Tunisia dan pemimpin mereka serta saya optimis tentang masa depan Tunisia dan juga kelancaran pemilu," tambahnya dikutip AFP.
(SYS/H-AK)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011