Mamuju (ANTARA News) - Kebun percontohan kakao yang dikembangkan Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat di lingkungan Sese, Kelurahan Rangas, Kecamatan Simboro Kepulauan, Kabupaten Mamuju akan menjadi kebun promosi kakao daerah itu.
Kepala Bidang Pengelolaan Tanah dan Air Petani Dinas Perkebunan Provinsi Sulbar Muhammad Waris Bestari di Mamuju, Sabtu, mengatakan Pemprov Sulbar membangun sebuah perkebunan percontohan kakao di lingkungan Sese yang berdekatan dengan komplek perkantoran Pemprov Sulbar di Kelurahan Rangas, Kecamatan Simboro, Kepulauan Mamuju.
Ia mengatakan, kebun percontohan kakao yang dibangun diatas areal dengan luas 25 hektare tersebut akan dijadikan sebagai kebun promosi bahwa Sulbar merupakan daerah penghasil kakao terbesar di Sulawesi.
"Setiap tamu pemerintah yang datang ke Sulbar akan diundang untuk meninjau kebun percontohan kakao di Sese yang nantinya akan diperkirakan mampu berproduksi hingga satu sampai dua ton perhektare," katanya.
Ia mengatakan, kebun percontohan kakao tersebut juga sebagai bentuk pemberdayaan sejumlah kelompok petani yang selama ini belum tersentuh program gerakan nasional peningkatan mutu danproduksi (Gernas Pro Kakao) yang dicanangkan pemerintah pusat di Sulbar.
Karena, kata dia, sejumlah lahan petani kakao masih banyak yang belum tersentuh program Gernas pro kakao dari pemerintah pusat yang anggarannya ratusan miliar rupiah untuk peningkatan mutu dan produksi kakao Sulbar itu.
Ia mengatakan, pembangunan perkebunan percontohan kakao tersebut menelan anggaran APBD Provinsi Sulbar tahun 2011 sekitar Rp56 juta dan akan dirampungkan pembangunannya pada tahun ini.
Menurut dia, separuh dari anggaran pembangunan perkebunan percontohan kakao yang dikelola kelompok tani "Ammasei" tersebut juga akan dialokasikan untuk pengadaan pupuk dan obat-obatan.
"Sekitar 10 ton bibit kakao telah disiapkan untuk perkebunan kakao percontohan dalam bentuk demplot. Bibit akan digunakan dua kali pada tahap pertama pengembangannya digunakan lima ton dan tahap kedua lima ton lagi dalam bentuk aplikasi," katanya.
(T.KR-MFH/M027)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011