untuk mempercepat transportasi rendah karbon, memperluas energi terbarukan dan mempromosikan pariwisata berkelanjutan
Denpasar (ANTARA) - Komunitas sosial di Bali yang berkolaborasi dengan pemerintah, masyarakat sipil, desa adat dan pelaku bisnis yang berbasis di Bali melalui kampanye KemBALI Becik mengajak pelaku usaha pariwisata dan wisatawan peduli lingkungan.
 
"Kampanye ini melibatkan pelaku usaha pariwisata dan pelancong untuk sadar lingkungan.Tujuannya untuk mempercepat transportasi rendah karbon, memperluas energi terbarukan dan mempromosikan pariwisata berkelanjutan,” jelas Perwakilan KemBALI Becik dari Kopernik Saraswati Ratnanggana saat konferensi pers di Badung, Bali, Jumat malam.

Baca juga: Satpol PP Bali dibekali pemahaman soal perlindungan lingkungan hidup
 
Ia mengatakan KemBALI Becik adalah kampanye kolaboratif antara pemerintah, masyarakat sipil, desa adat dan bisnis yang berbasis di Bali yang mendorong pariwisata yang berkelanjutan, energi bersih dan terbarukan serta transportasi rendah karbon.
 
KemBALI Becik membawa misi untuk mengembalikan ekonomi Bali dengan pariwisata berkelanjutan. Kata dia, arti dari KemBALI Becik yaitu “Kembali” dalam Bahasa Indonesia berarti “kembali” dan “becik” dalam Bahasa Bali berarti “baik”.

Masyarakat Bali dalam survey yang telah dilakukan oleh Universitas Udayana mendukung bentuk-bentuk pariwisata yang lebih ramah lingkungan dan berbasis alam.

Baca juga: Menteri KKP ajak Pemda aktif kampanyekan kebersihan laut
 
Pariwisata yang berkelanjutan juga dinilai akan lebih dapat bertahan. Pada pandemi COVID-19, 85 persen masyarakat di Bali Selatan mengalami penurunan pendapatan dikarenakan menurunnya sektor pariwisata.
 
Pariwisata yang ramah lingkungan ini juga didukung karena sejalan dengan nilai-nilai masyarakat Hindu Bali yaitu Tri Hita Karana, yang mana salah satunya adalah menjaga hubungan dengan alam.
 
Peluncuran program yang berlangsung di Desa Potato Head, Petitenget, Badung, Bali diharapkan membangun kesadaran di masyarakat pelaku pariwisata dan masyarakat pada umumnya untuk pemulihan hijau bersamaan dengan bangkitnya pariwisata Bali.

Baca juga: Gerakan Konservasi Air dari Puri Kauhan Ubud sambut G20 di Bali
Selain itu, Kabid Keterpaduan Moda Dinas Perhubungan Provinsi Bali I Kadek Mudarta menyatakan KemBALI Becik memiliki agenda yang sejalan dengan Pemerintah Provinsi Bali.
“Kami menyambut baik karena pemerintah tentu saja tidak bisa berjalan sendiri, maka dukungan dan kerja kolaboratif dari berbagai pihak sangat diperlukan,” kata Kadek Mudarta.
 
Bentuk dukungan juga datang dari pelaku bisnis Skutis Coorperation Henry Jurgens yang menyatakan siap membantu Bali dalam mewujudkan pulau yang bebas karbon melalui teknologi energi terbarukan.

Baca juga: Masyarakat Desa Lemukih-Bali gencarkan penanaman pohon sesuai tema G20
 
 
 
 

Pewarta: Ayu Khania Pranishita
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022