Kami juga akan bekerja bersama mitra-mitra kami lainnya untuk memberikan serangkaian pelatihan kepada pelaku usaha perempuan di berbagai daerah..

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koperasi dan UKM bersama korporasi teknologi Meta Indonesia melakukan kolaborasi untuk meningkatkan kualitas Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di tanah air dengan menggunakan kekuatan teknologi agar mencapai standar global.

“Percepatan digitalisasi UKM di Indonesia merupakan agenda pemerintah khususnya Kementerian Koperasi dan UKM yang perlu menjadi perhatian semua pihak, termasuk perusahaan swasta dan masyarakat luas,” ucap Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki saat mengikuti audiensi secara virtual dengan Meta Indonesia, dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.

Ia mengemukakan bahwa pada tahun 2022, pelaku UMKM akan diberikan bantuan pemanfaatan teknologi digital dalam mengembangkan usaha mereka melalui pelbagai program digitalisasi UMKM.

Lebih lanjut, ia mengapresiasi adanya kolaborasi ini yang mengedepankan sejumlah program digitalisasi UMKM dengan menargetkan pelaku dari kalangan wanita wirausaha, pedagang pasar, dan UKM secara umum.

Keterlibatan Meta dinilai sangat penting untuk mendukung percepatan digitalisasi UMKM yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas produk dan brand sesuai standar global, sekaligus peningkatan nilai transaksi UMKM.

Baru-baru ini, Meta merilis sebuah studi bertajuk Laporan Kondisi Bisnis Kecil dan Menengah 2022 terkait riset yang mensurvei hampir 24 ribu pelaku bisnis kecil dan menengah di 30 negara dan wilayah.

Survei itu mencatatkan mayoritas pelaku UKM di Asia Pasifik terlibat dalam berbagai aktivitas yang mampu menghasilkan pemasukan, seperti mengikuti beragam pelatihan, di saat banyak pelaku usaha di Amerika Utara menghentikan kegiatan bisnis mereka.

“Salah satu negara yang memimpin dalam hal ini adalah Indonesia (sebesar) 86 persen,” catat survei tersebut.

Selain itu, 22 persen pelaku UMKM di Indonesia yang memanfaatkan aplikasi Facebook disebut telah melaporkan penjualan mereka lebih tinggi pada bulan lalu dibandingkan bulan serupa pada tahun sebelumnya.

Temuan tersebut dinilai menggambarkan bahwa para pelaku UMKM di Indonesia memiliki potensi besar untuk terus maju dan berkembang di ranah digital.

Direktur Kebijakan Publik Asia Tenggara Meta, Rahimah Abdulrahim mengungkapkan pihaknya mengapresiasi kolaborasi dengan Kemenkop yang membantu pelaku UMKM di Indonesia memanfaatkan teknologi digital, terutama Facebook, Instagram, dan WhatsApp.

“Kami juga akan bekerja bersama mitra-mitra kami lainnya untuk memberikan serangkaian pelatihan kepada pelaku usaha perempuan di berbagai daerah di Indonesia agar mereka dapat mandiri dan sukses berbisnis di ranah digital,” ujar dia.

Pada tahun ini, kolaborasi antar Kemenkop dan Meta fokus memberikan pelatihan dan pendampingan kepada pelaku usaha perempuan di seluruh Indonesia melalui inisiatif Karya Perempuan yang merupakan bagian dari program SheMeansBusiness, antara lain mengenai pengembangan konten dan strategi melalui metode daring yang bekerja sama dengan Yayasan Cinta Anak Bangsa selaku mitra pelaksana program.

Kemenkop juga menjalin kolaborasi bersama dengan WhatsApp untuk membangun chatbot yang akan membantu para pelaku UMKM mendapatkan jawaban atas pertanyaan seiring perjalanan kewirausahaan digital mereka, termasuk memberikan akses sumber belajar dan materi pelatihan.

Baca juga: Menkop UKM tekankan pentingnya digitalisasi koperasi dan UMKM

Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2022