Bali miliki klinik kesehatan kaum gay

Denpasar (ANTARA News) - Bali kini telah memiliki klinik kesehatan khusus bagi kaum gay dan waria yang berlokasi di kawasan Kuta, Kabupaten Badung, dengan nama Klinik Bali Medika.

"Klinik ini menjadi salah satu jawaban bagi kaum gay dan waria yang sulit mendapatkan akses di pusat kesehatan masyarakat umum," kata Penasihat Klinik Bali Medika, Prof Dewa Nyoman Wirawan MD MPh, di Denpasar, Sabtu.

Prof Wirawan tidak memungkiri jika selama ini memang sering pemerintah menyarankan agar mengintegrasikan layanan kesehatan di pusat kesehatan masyarakat (puskesmas), hanya saja untuk kelompok masyarakat seperti itu tentu tidak mudah mendapatkan akses di sana.

"Maka saya sarankan supaya membuat klinik khusus bagi kaum lelaki suka sama lelaki itu. Untunglah kawan saya dokter Yogi Prasetia mau mengelola, nanti kami sama-sama lebih melengkapi peralatan yang ada sekarang," ucap akademisi di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana itu.

Dokter Yogi, lanjut dia, selama ini telah memiliki pengalaman yang cukup dalam bekerja dengan komunitas transgender.

Ia menyampaikan, layanan yang bisa diperoleh di klinik yang berlokasi di Jalan Kalianget No 3 Kuta itu diantaranya layanan pemeriksaan kesehatan umum (general chek up), uji laboratorium, skrining dan perawatan penyakit menular seksual, "testosteron replacement theraphy", injeksi vitamin B dan vitamin C.

"Termasuk juga layanan konseling secara umum dan mental. Ke depannya juga diarahkan untuk layanan terapi VCT dan ARV untuk tes HIV/AIDS. Sejauh ini sudah ada pasien yang datang ke klinik ini, padahal baru dibuka 27 September lalu," ucapnya.

Sementara itu, Direktur Yayasan Gaya Dewata Bali Christian Supriyadinata menyambut positif dengan adanya klinik Bali Medika.

"Komunitas gay dan waria tidak banyak yang terbuka. Mereka juga umumnya malu jika ketahuan menyukai sesama jenis sehingga cenderung tidak mau ke puskesmas," kata Christian yang lembaga swadaya masyarakat (LSM)-nya bergerak di bidang penanggulangan resiko penularan IMS, HIV/AIDS bagi kaum lelaki penyuka sesama jenis.

Puskesmas yang ada, ujar dia, belum tentu juga memiliki layanan khusus untuk kelompok transgender.

"Kasihan juga mereka harus mengantri berlama-lama di tengah pasien puskesmas yang sangat banyak," ucapnya.

Klinik Bali Medika membuka layanan Senin hingga Sabtu. Khusus untuk praktik Senin - Jumat dari pukul 16.00 hingga 20.00 wita, sedangkan Sabtu dari pukul 09.00-12.00 wita.

Data terakhir dari Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Bali menyebutkan dari tahun 1987 hingga September 2011 terdapat 199 kasus yang ditemukan mengidap HIV/AIDS dari kelompok laki-laki homoseksual. Sebanyak 39 orang mengidap AIDS dan 160 orang lainnya HIV. (*)