Kejadian ini terjadi sekitar pukul 16.20 WIB yang saat kejadian berbarengan dengan turun hujan deras, suara angin yang bergemuruh menambah kepanikan

Pulau Punjung, Sumbar (ANTARA) - Bencana angin kencang yang melanda wilayah Sikabau, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat (Sumbar) Jumat, (8/4) petang sekitar pukul 16.20 WIB menyebabkan sejumlah rumah di daerah tersebut porak poranda terutama pada bagian atapnya.

Berdasarkan pantauan di lokasi bencana tepatnya di Jorong Koto Panjang, Nagari Sikabau, Kecamatan Pulau Punjung, setidaknya ada lima ruko yang porak poranda pada bagian atapnya dan tidak menutup kemungkinan jumlah bertambah.

"Kejadian ini terjadi sekitar pukul 16.20 WIB yang saat kejadian berbarengan dengan turun hujan deras, suara angin yang bergemuruh menambah kepanikan yang kebetulan warga sedang menyiapkan dagangan untuk Pasar Bedug," kata tokoh masyarakat Nagari Sikabau, Monti Andi di Pulau Punjung, Jumat.

Menurut dia selain toko warga di Koto Panjang, puluhan tenda-tenda Pasar Bedug di Nagari Sikabau juga porak-poranda diterjang angin kencang, begitu juga satu unit ruko di Pasar Sikabau habis pada bagian atapnya.

Sementara, Wali Nagari Sikabau, Kecamatan Pulau Punjung, Abdul Razak mengatakan tengah melakukan pendataan terkait bencana tersebut. Pihak pemerintah nagari juga sudah melaporkan peristiwa tersebut ke BPBD setempat.

Berdasarkan informasi sementara tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu, kata dia namun kerugian material ditaksir mencapai puluhan juta.

"Setelah kejadian tadi, warga dibantu petugas dari kepolisian langsung membersihkan material kayu yang di porak-poranda karena angin kencang. Terkait jumlah rumah yang rusak masih kita data," demikian Abdul Razak.


Baca juga: Penetapan status tanggap darurat bencana Dharmasraya sedang dikaji

Baca juga: Pemkab Dharmasraya galang dana bantu korban gempa Pasaman Barat

Baca juga: Warga hanyut di Batang Momong Dharmasraya ditemukan tewas

Baca juga: Dharmasraya masak satu ton rendang untuk Lumajang

Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022