di sarana ritel ditemukan 20 item produk pangan olahan rusak

Tangerang (ANTARA) - Loka Pengawasan Obat dan Makanan (POM) Kabupaten Tangerang, Banten menemukan takjil mengandung boraks dalam pengawasan terhadap olahan pangan bersama instansi terkait di sejumlah ritel dan pasar tradisional selama Ramadhan di daerah itu.

"Sedangkan hasil pengujian menggunakan tes kit terhadap 20 sampel pangan buka puasa (takjil, red.) terdapat satu sampel pangan buka puasa diduga mengandung boraks," kata Kepala Loka POM Kabupaten Tangerang Wydia Savitri di Tangerang, Jumat.

Tim Loka POM bersama Dinas Kesehatan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, serta Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tangerang melakukan uji sampel olahan pangan yang dijual di kawasan pusat perbelanjaan, guna memastikan menu buka puasa tidak mengandung bahan berbahaya dan layak dikonsumsi warga.

"Agenda yang kami lakukan di kawasan Citra Raya Kabupaten Tangerang kali ini yaitu pengawasan pangan olahan di sarana ritel dan melakukan 'sampling' pangan buka puasa serta dilakukan pengujian menggunakan tes kit dengan parameter empat bahan berbahaya (formalin, boraks, rhodamin B, dan methanyl yellow)," katanya.

Baca juga: BPOM uji sampel takjil di dua lokasi di Ambon

Ia menyebutkan 20 sampel takjil dilakukan uji cepat dengan hasil ditemukan satu sampel mengandung boraks.

Dalam pengecekan olahan pangan tersebut, juga terdapat 20 item produk mengalami kerusakan kemasan dengan nilai ekonomis Rp500 ribu.

"Dari hasil intensifikasi pengawasan pangan olahan di sarana ritel ditemukan 20 item produk pangan olahan rusak," ujarnya.

Setelah melakukan pengawasan, pihaknya langsung memberikan edukasi kepada para pedagang terkait dengan cara memilih dan mengelola konsumsi pangan yang aman dan baik.

"Setiap kegiatan pengawasan selalu dibarengi dengan sosialisasi kepada pedagang dan masyarakat terkait cara memilih makanan yang aman dan bermutu dengan Cek KLIK (Kemasan, Label, Izin Edar, dan Kedaluwarsa) serta tentang keamanan pangan," kata dia.

Baca juga: BBPOM Bali tak temukan bahan berbahaya dari 14 sampel takjil
Baca juga: BPOM ingatkan waspadai obat tradisional mengandung zat kimia
Baca juga: BPOM di Palu: Kenali ciri-ciri takjil mengandung bahan berbahaya

Pewarta: Azmi Syamsul Ma'arif
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022