Zurich (ANTARA News) - Presiden FIFA Sepp Blatter melancarkan serangan Jumat, mengharap gerakan antikorupsinya akan mengurangi tekanan terhadap organisasinya yang dihantam skandal dan membawa transparansi pada badan dunia tersebut.
Blatter, yang dengan memar-memar dan secara kontroversial berhasil memenangi pertarungan pemilihan dengan memaksa pergi mantan supremo sepak bola Asia Mohamed bin Hammam awal tahun ini, mengatakan dia akan menciptakan sebuah komite tata kelola yang baik dan empat gugus tugas baru, lapor AFP.
Ketua FIFA itu menegaskan bahwa komite baru tata kelola yang baik ini esensial apabila reformasi yang disetujui Kongres FIFA pada Juni harus dimajukan.
"Komite ini akan menetapkan langkah-langkah dan prinsip moral dan tingkah laku antikorupsi yang perlu," kata Blatter.
Komite baru ini harus terdiri dari 15 orang, yang kebanyakan dari dunia persebakbolaan namun juga beranggotakan sejumlah politisi.
FIFA telah terperosok dalam tuduhan korupsi sejak pertarungan sengit Juni antara Blatter melawan Hammam dari Qatar khususnya.
Hammam pada akhirnya dilarang seumur hidup dari seluruh kegiatan yang berkaitan dengan sepak bola setelah dituduh mencoba membeli suara dalam pemilihan.
Dia terus menerus menyangkal tuduhan-tuduhan tersebut dan bersumpah akan membersihkan namanya.
Blatter bertekad akan maju bertarung Jumat pada penutupan pertemuan Komite Eksekutif pertama sejak pemilihannya.
"Dalam sebuah keluarga manapun yang beranggotakan ratusan juta orang seperti halnya dalam kasus FIFA, tentu ada sejumlah orang yang korup," katanya.
"Apa yang tidak bisa anda katakan adalah bahwa seluruh keluarga itu korup."
Battler juga mengatakan bahwa dia akan membuka penyelidikan baru terhadap runtuhnya ISL, bekas mitra marketing FIFA.
Dokumen-dokumen yang berkaitan dengan kelompok International Sport and Leisure tersebut akan diperiksa kembali pada pertemuan 16 dan 17 Desember dalam upaya untuk menyelidiki tuduhan-tuduhan bahwa pembayaran ilegal dilakukan bagi para pejabat FIFA tertentu sebagai ganti hak TV dan komersial.
"Komite Eksekutif menyatakan dukungan penuh terhadap dikeluarkannya dokumen mengenai kasus ISL," kata sebuah pernyataan FIFA.
"Namun, ini hanya dapat dilakukan sesudah analisis legal menyeluruh karena kompleksitas permasalahan.
"Kasus tersebut akan dibuka pada pertemuan Komite Eksekutif berikutnya pada Desember 2011. Kasus tersebut kemudian akan diberikan kepada sebuah badan independen untuk pemeriksaan lebih jauh." (K004)
Penerjemah: Kunto Wibisono
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011