Sidoarjo (ANTARA News) - Entah apa yang ada di benak AY saat mencoba mengambil kotak amal di satu mesjid di Desa Banjarsari, Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur. Memanfaatkan situasi sepi shalat subuh, kotak amal diambil, tapi dia malah jadi bulan-bulanan warga di sekitar mesjid itu.
Beruntung bagi dia, polisi Sektor Buduran, Kabupaten Sidoarjo menangkapnya. Begitulah, AY ditangkap polisi dan kini dalam status tersangka pencuri alias maling kotak amal.
Kepala Kepolisian Sektor Buduran, Komisaris Polisi Widarmanto, Jumat, mengatakan, "Kami bisa menangkap tersangka setelah sebelumnya sempat dihajar oleh warga di sekitar masjid, sebelum akhirnya diserahkan kepada petugas kepolisian setempat," katanya.
Ia mengemukakan, pelaku yang berhasil ditangkap tersebut adalah warga Kecamatan Sedati yang nekad melakukan aksi pencurian.
"Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 04.30 WIB di Masjid Sabilul Mustaqim usai shalat subuh. Saat itu tersangka berpura-pura ikut shalat jamaah subuh. Setelah usai shalat jamaah, dirasa masjid sudah sepi tersangka langsung menjalankan aksinya," katanya.
Ia menjelaskan, dengan berbekal tang yang sudah disiapkan dari rumah, tersangka langsung memotong rantai yang melilit dikotak amal dan mengambil uang Rp206.000 dari dalam kotak amal.
"Namun naas, ketika akan membawa uang hasil curianya, aksinya dipergoki warga dan langsung diteriaki pencuri. Sontak, warga yang mendengar teriakan tersebut, ikut mengejar tersangka yang melarikan diri dengan meninggalkan sepeda motornya yang terparkir di halaman masjid," katanya.
Dalam penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan petugas, kata dia, mantan penjual bakso ini mengaku jika dirinya terpaksa mencuri guna modal untuk kembali berjualan bakso.
Tersangka yang asli Blora, Jawa Tengah, ini kini sudah diamankan di Polsek Buduran dengan barang bukti alat yang digunakan untuk kejahatan seperti obeng, gergaji, tang, dan pisau lipat yang memang sudah dipersiapkan dari rumah. (ANT-071)
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011