Erin Stair, MPH, seorang konsultan kesehatan dan penulis "Food and Mood" mengatakan bahwa kebanyakan orang tidak dapat mendefinisikan apa itu toksin, apalagi tahu yang mana yang harus mereka coba hilangkan dari tubuh.
Namun, banyak yang memulai pembersihan menggunakan produk yang mengandung pencahar atau mengurangi kalori karena detoksifikasi terdengar lebih seksi daripada membuang kotoran.
Beberapa pasien dari Stair yang telah mengalami penurunan berat badan pada awal detoks, terinspirasi untuk melanjutkan makan makanan yang lebih sehat setelah diet pembersihan selesai.
Baca juga: Selain BMI, perhatikan juga komposisi untuk dapatkan tubuh ideal
Akan tetapi, metode ini memang tidak selalu berhasil dalam menurunkan berat badan. Pada ulasan tahun 2017, para peneliti mencatat bahwa detoks dan jus dapat menyebabkan penurunan berat badan di awal, tetapi kemudian seseorang kemungkinan akan mendapatkan kembali berat badannya setelah mereka menghentikan detoksifikasi.
Para ahli juga mengatakan bahwa Anda lebih baik menghindari racun yang sudah pasti diketahui seperti tembakau dan alkohol, sambil mempertahankan diet seimbang, olahraga teratur, tidur cukup dan minum air putih.
Cara itu akan mendukung sistem detoksifikasi tubuh Anda sendiri, alih-alih mengandalkan diet ketat yang dapat menyebabkan lebih banyak kerusakan jangka pendek daripada kebaikan yang bertahan lama.
Cara diet detoks memengaruhi kesehatan mental
Makanan yang dimakan dapat memengaruhi kesehatan mental Anda. Menurut American Psychological Association (APA), semakin banyak penelitian menunjukkan bahwa nutrisi memainkan peran penting dalam kesehatan mental.
Sebuah studi tahun 2020 melihat bagaimana diet mempengaruhi suasana hati Anda, para peneliti menemukan bukti yang menunjukkan bahwa cara makan yang berbeda dapat memengaruhi suasana hati.
Mereka mencatat bahwa diet Mediterania memberikan dukungan yang lebih baik untuk kesehatan mental daripada diet khas Barat yang mengandung lebih banyak makanan olahan.
Peneliti juga menemukan bahwa makanan tertentu dapat memengaruhi kadar gula, mikrobioma usus, dan respons kekebalan, yang semuanya dapat memengaruhi suasana hati. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk sepenuhnya menunjukkan bagaimana perubahan pola makan dapat mempengaruhi kesehatan mental.
Baca juga: Empat cara detoks tubuh untuk pencernaan lebih sehat
Baca juga: Detoks kopi? Ini manfaatnya
Baca juga: Lima tips detoks setelah makan "besar" pada Lebaran
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2022