Jakarta (ANTARA) - Pembersihan atau detoks dan diet detoks jangka pendek, jarang yang memiliki efek bertahan lama bahkan hal ini dapat menyebabkan masalah kesehatan.
Sebagian orang melakukan detoks untuk menurunkan berat badan. Beberapa jenis detoks yang sering diaplikasikan meliputi menggunakan bumbu dan rempah-rempah, air minum atau cairan lainnya, membatasi kalori, menggunakan sauna, menggunakan suplemen makanan tertentu, hanya makan makanan tertentu dan mengurangi paparan terhadap hal-hal tertentu di lingkungan.
Paket detoks yang tersedia secara komersial juga mudah ditemukan secara online dan sering kali membuat klaim tentang keberhasilannya, tetapi jarang menyebutkan secara spesifik jenis racun apa yang mereka keluarkan atau cara kerjanya.
Baca juga: Mensos minum jamu "detoks" untuk narkoba
Mereka juga cenderung tidak memberikan bukti nyata apa pun bahwa sistem mereka berfungsi. Hal ini, mungkin disebabkan oleh fakta bahwa studi tentang detoksifikasi terbatas dan sebagian besar berkualitas rendah.
Detoksifikasi bawaan tubuh Anda
Melansir Healthline pada Jumat, Margaret MacIntosh, ahli akupunktur dan dokter pengobatan tradisional Tiongkok di Kanada, mengatakan bahwa banyak dari perubahan pola makan yang ekstrem ini lebih banyak merugikan daripada menguntungkan.
MacIntosh mengatakan, lebih mendukung diet dan gaya hidup sehat yang berbasis makanan utuh. Dia juga mencatat bahwa tubuh memiliki proses alami untuk menghilangkan apa yang disebut racun dari tubuh.
Faktanya, ada empat sistem berbeda di dalam tubuh yang bekerja untuk membuang zat yang berpotensi berbahaya seperti ginjal bertugas menyaring darah dan membuang racun melalui urin, hati membantu memproses nutrisi dan memodifikasi racun agar lebih mudah dikeluarkan oleh ginjal.
Kemudian ada paru-paru membantu membuang racun dari udara serta usus besar membantu membuang limbah dan racun melalui buang air besar.
Cara terbaik untuk mendukung organ tersebut melakukan proses detoksifikasi tubuh adalah dengan makan makanan padat nutrisi yang penuh serat, sayuran, buah-buahan, dan sumber protein tanpa lemak, melakukan setidaknya 150 menit berolahraga intensitas sedang dalam seminggu, istirahat cukup, berhenti merokok, minum air putih cukup, dan menghindari alkohol.
Baca juga: Jus buah dan sayur paling aman untuk detoks
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2022