Badung, Bali (ANTARA News) - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi mengharapkan dukungan dari tokoh adat di Bali untuk menyukseskan program Kartu Tanda Penduduk elektronik, dengan mendorong warga untuk mendatangi kecamatan untuk mengurusnya.
"Tokoh adat diharapkan membantu karena ini untuk kebaikan semua orang," kata Mendagri, disela-sela peninjauan pembuatan KTP elektronik di Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali, Jumat, didampingi Bupati Badung AA Gde Agung.
Selain tokoh adat, Mendagri juga meminta dukungan dari semua pihak termasuk kepala daerah dan petugas di lapangan, serta tentunya masyarakat.
Ia mengatakan program KTP elektronik ini sangat bermanfaat bagi kehidupan masyarakat. Dengan adanya data tunggal ini, maka keamanan lebih terjamin dan mendukung pelaksanaan pemilu.
Untuk itu diperlukan dukungan dan partisipasi semua pihak. Bahkan, Mendagri kembali menegaskan dirinya siap mundur apabila target pembuatan KTP elektronik ini tidak tercapai pada akhir 2012.
"Nasib saya tergantung pada bapak ibu. Ini bukti tanggung jawab saya," katanya.
Menurut Gamawan, ini adalah bentuk komitmennya untuk menyelesaikan tanggung jawab melaksanakan pembuatan KTP elektronik.
Pada 2011, terdapat 197 kabupaten/kota yang menyelenggarakan KTP elektronik. Gamawan mengatakan untuk mempercepat pembuatan kartu identitas ini, jam pelayanan KTP elektronik perlu dimaksimalkan.
Untuk mendukung pencapaian target ini, diajukan penambahan sekitar 2.300 alat pada konsorsium. Tambahan alat ini diperuntukkan kecamatan dengan wajib KTP lebih dari tiga ribu orang.
Penambahan alat tersebut, akan diberikan mulai November dan konsorsium telah menyanggupi pengadaan tambahan alat tersebut.
Sementara itu, di Badung sendiri, jumlah wajib KTP elektronik berjumlah sekitar 350 ribu orang.
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Kabupaten Badung, Gede Wijaya mengatakan pelayanan KTP elektronik di Badung telah dimulai sejak 3 Oktober 2011 dan hingga kemarin (20/10) sudah sekitar 8.100 warga Badung yang telah direkam data pribadinya.
Setiap hari, setidaknya terdapat sekitar 250 warga yang direkam datanya. Menurut dia, jumlah tersebut dapat terus bertambah setiap harinya.
Jam operasional pembuatan KTP elektronik di wilayah Badung ditetapkan mulai jam 8.00 hingga 20.00 WITA dan tetap dibuka hingga Sabtu dan Minggu.
"Kita akan usahakan menambah honor," katanya.
Sementara itu, pemerintah telah menetapkan program pembuatan KTP elektronik pada 2011 untuk 197 kabupaten/kota dan 2012 untuk 300 kabupaten/kota.
(T.H017/Z003)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011