Jangan sampai ditemukan adanya barang yang tidak layak dikonsumsi, namun tetap didistribusikan kepada konsumen
Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi VI DPR Zuristyo Firmadata berharap Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik atau Perum Bulog sebagai penyedia pangan melakukan operasi pasar dalam rangka menjaga kualitas pangan.

"Komisi VI DPR RI meninjau kompleks pergudangan Bulog untuk melihat sejauh mana kesiapan Bulog saat Ramadhan dan Lebaran tahun 2022 ini. Kami inginkan ketersediaan pangan di setiap gudang Bulog harus siap dalam memenuhi kebutuhan Puasa dan Lebaran ini yang selalu meningkat," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.

Dia mengatakan, untuk menghadapi bulan suci Ramadan tahun ini kebutuhan pangan harus terpenuhi dengan baik terutama bahan-bahan pokok yang harus tetap berkualitas.

Terkait dengan ketersediaan dan pendistribusian pangan untuk menjaga kualitas perlu adanya operasi pasar dari Bulog yang sebagai penyedia pangan agar tidak terjadi lonjakan harga bahan pokok yang tinggi.

“Ya tentu, ketersediaan pangan harus tetap bermutu. Jangan sampai ditemukan adanya barang yang tidak layak dikonsumsi, namun tetap didistribusikan kepada konsumen, untuk itu diperlukan operasi pasar," kata Zuristyo.

Sebelumnya, Wakil Presiden Ma'ruf Amin meninjau gudang beras Perum Bulog di Kelapa Gading Jakarta untuk memastikan stok beras aman menjelang bulan suci Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri tanpa ada kenaikan harga.

Wapres menyampaikan stok beras cukup berdasarkan keterangan dari Direktur Utama Perum Bulog. Selain itu, Wapres Ma'ruf Amin juga melihat langsung proses pengemasan beras yang tujuannya untuk menghasilkan produk beras berkualitas.

Wapres menegaskan agar ketersediaan pangan yang ada harus bisa memenuhi kebutuhan pangan nasional lebih dulu, lalu setelahnya baru melakukan ekspor.

Baca juga: Anggota DPR: Bulog-Badan Pangan perlu ikut tata niaga minyak goreng
Baca juga: Anggota DPR minta Bulog perkuat penyerapan gabah dari petani
Baca juga: Bulog minta dukungan DPR, tagih piutang Rp1,279 triliun ke pemerintah

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022