Jakarta (ANTARA News) - Saham-saham di Bursa Efek Indonesia pada perdagangan Jumat melemah karena investor cenderung wait and see ditengah kuatnya sentimen negatif krisis utang Eropa yang penyelesaiannya belum menunjukkan titik terang.
Saham-saham unggulan melemah, namun indeks harga saham gabungan hanya terkoreksi tipis 2,11 poin atau 0,06 persen ke posisi 3.620, 66 karena di sisi lain terjadi aksi beli selektif terhadap saham-saham lapis kedua.
Sementara indeks LQ45 turun 1,03 poin (0,16 persen) ke posisi 640,25 poin.
Aksi beli selektif terhadap saham-saham lapis kedua itu telah menyelamatkan indeks BEI dari koreksi lebih dalam. Dari seluruh saham aktif, 122 saham ditutup harganya naik, 81 saham melemah, dan 104 saham harganya tidak berubah.
Total frekuensi transaksi hari ini tercatat 100,479 kali, dengan volume 3,618 miliar lembar saham senilai Rp2,662 triliun.
"Indeks BEI bergerak fluktuasi dikarenakan pelaku pasar cenderung mengambil posisi wait and see sepanjang perdagangan saham akhir pekan ini," kata Managing Research Indosurya Asset Management Reza Priyambada.
Ia menambahkan, penyelesaian krisis di Eropa yang masih berjalan juga mendorong pelaku pasar melakukan transaksi jangka pendek. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang juga terkoreksi menambah sentimen negatif bursa dalam negeri pada akhir pekan ini.
Saham-saham yang mencatat pelemahan besar diantaranya Astra Internasional (ASII) turun Rp1.700 ke Rp66.100, Gudang Garam (GGRM) turun Rp1.150 ke Rp54.200, Indo Tambangraya Megah (ITMG) turun Rp850 ke Rp39.750.
Sementara di bursa regional dilaporkan bahwa indeks Hang Seng menguat 42,62 poin (0,24 persen) ke tingkat 18.025,72, indeks Nikkei-225 turun 3,26 poin (0,04 persen) ke tingkat 8.678,89, dan Straits Times menguat 23,05 poin (0,86 persen) ke tingkat 2.717,06.
(KR-ZMF/A026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011