Padang (ANTARA) - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Sumatera Barat menggelar aksi unjuk rasa terkait harga kebutuhan pokok yang naik di Gedung DPRD Sumbar pada Kamis.
Sekum DPW IMM Sumatera Barat Hamzah Jamaris di Padang, Kamis, mengatakan adanya kenaikan bahan pokok yang menyusahkan masyarakat membuat mahasiswa turun ke jalan menyampaikan aspirasinya.
"Ada tiga aspirasi yang ingin kami sampaikan ke DPRD Sumbar untuk disampaikan ke pemerintah pusat," kata dia.
Persoalan pertama adalah terjadinya kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis solar yang menyebabkan berbagai dampak mulai harga barang mahal hingga gangguan lalu lintas.
Baca juga: Polisi tutup sementara jalan di Patung Kuda terkait aksi mahasiswa
Baca juga: Kapolda Metro: Aksi PA 212 tak perlu dirisaukan
"Kenaikan harga sembako dan harga minyak goreng yang tinggi, ini siapa dalangnya. Kami meminta ini segera dicarikan solusi sebelum timbul gesekan sosial di tengah masyarakat," kata dia.
Tuntutan ketiga yakni menolak perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode atau penundaan pemilu. "Kami menolak hal itu dan aksi kami ini tidak ditunggangi siapapun namun murni untuk kepentingan masyarakat," kata dia.
Sementara anggota DPRD Sumatera Barat Maigus Nasir yang menerima mahasiswa mengapresiasi langkah mahasiswa turun ke jalan dan menggelar aksi unjuk rasa.
Ia mengatakan untuk kenaikan bahan pokok dan kelangkaan bahan bakar, DPRD Sumbar dalam waktu dekat akan memanggil pihak terkait mulai dari pemerintah provinsi, Pertamina dan BPH Migas. "Kita akan pertanyakan ini dan minta solusi agar segera diturunkan kembali," kata dia.
Sementara untuk poin ketiga, dirinya juga sepakat dengan mahasiswa dan tuntutan ini secara resmi akan dilanjutkan ke pemerintah pusat.
"Kita apresiasi ini dan mudah-mudahan aksi ini diikuti mahasiswa lainnya di seluruh Indonesia," kata dia.*
Baca juga: Sopir jalur Trans Papua Barat sulit dapat BBM Subsidi
Baca juga: KSP harap peristiwa kekerasan dalam unjuk rasa tidak terulang
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022