Zat-zat tersebut dapat merusak perkembangan saraf

Jakarta (ANTARA) - Organisasi kemanusiaan Wahana Visi Indonesia (WVI) mengajak masyarakat untuk berhenti membakar sampah dan mulai mengelola-nya dengan tepat demi masa depan anak.

"Dalam rangka Hari Kesehatan Sedunia tahun ini, kami mengajak masyarakat untuk stop membakar sampah dan mulai mengelola-nya dengan tepat demi masa depan anak," tutur Project Manager PHINLA Wahana Visi Indonesia (WVI) Franz Sinaga melalui siaran pers di Jakarta, Kamis.

Sampah rumah tangga dapat dikelola di bank sampah untuk mengurangi dampak lingkungan sekaligus menambah pendapatan keluarga, katanya.

Baca juga: Bank Sampah "Nasi Rames" di Rawa Bunga kumpulkan 266 kilogram sampah

Baca juga: KLHK sebut bank sampah dapat berkontribusi turunkan emisi GRK

Ajakan ini penting karena asap dari pembakaran sampah mengandung zat-zat beracun seperti Dioxins, Arsenic, Mercury dan lain sebagainya.

"Zat-zat tersebut dapat merusak perkembangan saraf dan perkembangan organ lain pada anak jika terhirup dalam jangka waktu yang lama," katanya.

Namun fakta di lapangan menunjukkan bahwa masih banyak masyarakat yang membakar sampah di lingkungan tempat tinggal-nya, katanya.

Menurut dia, setiap anak berhak mendapatkan standar kesehatan dan perawatan medis yang terbaik, air bersih, makanan bergizi dan lingkungan tinggal yang bersih dan aman.

Untuk itu, WVI bekerja sama dengan pemerintah daerah melalui proyek PHINLA yang didanai oleh pemerintah Jerman (BMZ) dalam memberikan edukasi terkait pengelolaan sampah, menggaungkan kampanye perubahan perilaku serta memberikan pendampingan dalam mengelola bank sampah.

Proyek yang dimulai dari Desember 2019 dan berakhir pada Juni 2023 ini bertujuan untuk mendorong masyarakat memiliki penghasilan tambahan melalui kegiatan pengelolaan sampah dan dapat mengelola keuangan rumah tangga dengan baik.

Hingga saat ini, proyek PHINLA telah membantu mengembangkan sepuluh bank sampah yang beroperasi di Kelurahan Penjaringan, Cilincing, Semper Barat, Marunda dan Cipinang Besar Selatan.

"Kami juga mengajak semua pihak untuk bersama-sama mendukung pengelolaan sampah berbasis masyarakat seperti bank sampah ini agar dapat meminimalisir dampak bagi kehidupan anak-anak di Indonesia," kata Franz.

Baca juga: BUMN ajak warga lingkar Mandalika pilah sampah jadi emas

Baca juga: Pelajar SD Kalbar raih penghargaan kategori nasabah cilik bank sampah

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022