Dolar AS tertekan aksi ambil untung setelah notula rapat menunjukkan bahwa Federal Reserve bersiap untuk bergerak agresif untuk mencegah inflasi

Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis sore melemah, seiring agresivitas bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (Fed), untuk mencegah tingginya inflasi.

Rupiah ditutup melemah tiga poin atau 0,02 persen ke posisi Rp14.362 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.359 per dolar AS.

"Dolar AS tertekan aksi ambil untung setelah notula rapat menunjukkan bahwa Federal Reserve bersiap untuk bergerak agresif untuk mencegah inflasi," tulis Tim Riset Monex Investindo Futures dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.

Notula rapat pertemuan Federal Reserve Maret menunjukkan banyak peserta bersiap untuk menaikkan suku bunga dengan kenaikan sebesar 50 basis poin pada pertemuan mendatang.

Baca juga: Rupiah Kamis pagi melemah 3 poin

The Fed juga menunjukkan kesepakatan pemotongan 95 miliar dolar AS per bulan dari kepemilikan aset yang membengkak selama pandemi.

Hal itu dinilai sejalan dengan ekspektasi pasar, tetapi kesiapan pembuat kebijakan untuk memulai segera setelah Mei, kemungkinan akan membuat dolar tetap tinggi.

Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi Rp14.364 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.356 per dolar AS hingga Rp14.366 per dolar AS.

Sementara itu kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Kamis menguat ke posisi Rp14.359 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.364 per dolar AS.

Baca juga: Rupiah melemah merespon pesan hawkish bank sentral AS

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022