Semoga acara ini dapat jadi penanda terbukanya ruang sosial yang sempat tertutup
Mengiringi maraknya wacana mengenai seni rupa digital dan teknologi blockchain yang berkembang belakangan ini, Art Jakarta Gardens berkolaborasi dengan Solana untuk menampilkan pameran NFT. Dikurasi oleh Evan Tan, seorang pemengaruh dan kolektor NFT yang tekun mengikuti perkembangan hal NFT, pameran ini diharapkan dapat memberikan pengantar dan edukasi yang memadai mengenai berbagai aspek NFT.

Edukasi dan peningkatan apresiasi seni juga menjadi salah satu misi Art Jakarta. Art Jakarta Gardens 2022 juga akan mengadakan acara tur keliling taman, dengan pemandu yang siap memberikan informasi dan cerita mengenai beragam karya yang ada.

Selain it, Art Jakarta Gardens juga mengajak Bartega Studio untuk memberikan lokakarya seni rupa bagi pengunjung yang berminat. Sebagai pelengkap, pada petang hari, akan diadakan acara "nobar"--nonton bersama--sejumlah film dokumenter tentang seniman Indonesia terkemuka.

Pendiri Tumurun Museum Iwan K. Lukminto menyatakan berharap ini titik awal untuk memulai hidup setelah beradaptasi dengan pandemi. Iwan mengatakan, Art Jakarta selalu berinovasi dari tahun ke tahun, dan ini jadi kebanggaan bagi pihaknya sebagai mitra lembaga kebudayaan.

"Visi dan misi Art Jakarta dengan museum kami sama, mempromosikan seni rupa Indonesia. Di sini tidak ragu-ragu untuk kami terus mendukung acara Art Jakarta," kata Iwan.

Art Jakarta sudah digelar sejak 2009 dan sebelumnya dikenal sebagai Bazaar Art Jakarta. Pada 2019, Art Jakarta berubah jadi salah satu acara pekan seni rupa yang penting di Asia. Pada 2020-2021, Art Jakarta berlangsung secara daring, diikuti 38 galeri dan menampikan 1600 karya seni rupa.

Baca juga: Sandiaga sebut pameran seni digital tumbuhkan ekonomi kreatif

Baca juga: Jakarta Biennale 2021 tampilkan karya seni di ruang publik

Baca juga: Galeri Nasional tampilkan karya seni rupa koleksi negara

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2022