Kesadaran industri dan masyarakat yang harus menumbuh kembangkan bahan pangan yang dibutuhkan, sehingga tidak harus impor, sehingga dapat menumbuhkan lapangan pekerjaan juga bagi masyarakat sekitar.
Jakarta, (ANTARA News) -Setiap wilayah pariwisata di Indonesia diimbau untuk membangun simbol kekhasan masing-masing daerah, terutama dalam hal pangan.
"Tiap restoran besar, hotel, dan tempat-tempat pariwisata di Indonesia seharusnya dapat membangun kekhasan masing-masing daerah," ujar Sekretaris Jenderal Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata Wardiyatmo di Jakarta, Kamis.
Wardiyatmo mengemukakan hal tersebtu diucapkan pada diskusi publik bertemakan: Kode Etik Pariwisata dan Pemberdayaan Masyarakat, pada Kamis (20/10) di Jakarta.
Ia juga menambahkan agar supaya lokasi pariwisata yang banyak dikunjungi turis asing dapat menyediakan macam-macam panganan yang sumbernya diproduksi oleh masyarakat sekitar.
Imbauan Wardiyanto disetujui oleh Wakil Ketua Umum PHRI Bidang Kelembagaan danLegal, Sudrajat, yang hadir pula sebagai narasumber pendamping.
Sudrajat mengatakan bahwa harus ada pembangunan berkelanjutan yang tidak merusak lingkungan.
"Kesadaran industri dan masyarakat yang harus menumbuh kembangkan bahan pangan yang dibutuhkan, sehingga tidak harus impor, sehingga dapat menumbuhkan lapangan pekerjaan juga bagi masyarakat sekitar. Inilah yang disebut pembangunan berkelanjutan," ujar Sudrajat.
Diskusi ini diadakan setelah Sekjen Organisasi Dunia Bidang Pariwisata (UNWTO) Thaleb Rivai, memberikan penghargaan kepada Indonesia sebagai negara di kawasan Asia Tenggara yang pertama menerapkan prinsip-prinsip Kode Etik Kepariwisataan Dunia.
Penerapan prinsip tersebur adalah mewajibkan pariwisata untuk menyeimbangkan keuntungan ekonomi dengan dampak sosial budaya dan lingkungan hidup.
(SDP-02)
Pewarta: Aditia Maruli Radja
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011