Keinginan anak-anak NTT yang sedang melaksanakan studi di berbagai perguruan tinggi di Yogya itu, sebagai bagian dari dukungan mereka terhadap perjuangan pemerintah dan rakyat Indonesia untuk menjadikan Komodo sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia, kata Koordinator anak-anak NTT, Gaspar Manbaik, Kamis.
"Kami juga ingin memberikan kontribusi dalam perjuangan menjadikan Komodo sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia. Bentuk kontribusi adalah dengan menggelar promosi pada ajang `Jogya Java Carnaval`," katanya melalui telepon genggam dari Yogyakarta.
Dia mengatakan, saat ini para mahasiswa dari berbagai daerah di NTT, itu sedang mendaur ulang bahan-bahan bekas untuk membuat Komodo sepanjang 22 meter.
Komodo "raksasa" ini akan diarak keliling oleh 44 anak NTT pada pawai di Yogya, sekaligus mengajak masyarakat di provinsi itu untuk memberikan dukungan kepada Komodo melalui pesan singkat, kata Gaspar Manbait.
Di punggung komodo nantinya, akan ditulis cara memberikan dukungan kepada Komodo melalui telepon seluler ke nomor 9818 untuk memudahkan masyarakat dalam memberikan dukungan, papar Manbait.
Selain mempromosikan Komodo, anak-anak NTT juga akan mempromosikan berbagai tarian daerah pada kegiatan akbar itu. Tarian ini akan dibawakan oleh mahasiswa asal NTT.
"Kami yang sedang mempersipkan acara ini sekitar 80 orang. Ada 25 orang dari perwakilan Kabupaten Manggarai, Flores, 34 orang dari Kabupaten Belu, 21 orang dari Anakalang, Sumba Barat, ada juga dari Kabupaten TTU (timor tengah utara) dan daerah lain di NTT," ujarnya.
Dia berharap, dukungan yang diberikan kalangan mahasiswa NTT di Yogya ini dapat memberi manfaat bagi pemerintah dan rakyat Indonesia, khususnya NTT dalam perjuangan panjang menjadikan Komodo sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia.
Pengumuman hasil voting tujuh keajaiban dunia terutama komodo sebagai salah satu finalis akan dilakukan di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat. Pengumuman secara internasional dijadwalkan pada 11 November 2011.
(T.B017/C004)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011
