IHSG pada hari ini berpotensi bergerak mixed dengan kecenderungan konsolidasi wajar, bergerak di kisaran 7.056-7.167

Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis diprediksi bergerak variatif merespons risalah pertemuan bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (Fed).

IHSG dibuka menguat 10,87 poin atau 0,15 persen ke posisi 7.115,09. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 2,67 poin atau 0,26 persen ke posisi 1.032,79.

"IHSG pada hari ini berpotensi bergerak mixed dengan kecenderungan konsolidasi wajar, bergerak di kisaran 7.056-7.167," tulis Tim Riset Lotus Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.

Bursa ekuitas Wall Street kembali melemah pada Rabu (6/4) kemarin, setelah rilis risalah Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) Maret.

Baca juga: Saham Asia jatuh, investor pantau pengetatan Fed dan sanksi baru Rusia

Risalah FOMC dari pertemuan Maret menunjukkan sikap hawkish untuk kenaikan suku bunga yang lebih besar dari 25 basis poin dan kelanjutan penyusutan neraca keuangan sebesar 95 miliar dolar AS per bulan.

Investor melakukan aksi jual saham pertumbuhan dan teknologi mega cap, yang tertekan oleh imbal hasil obligasi yang lebih tinggi. Saham Tesla, Meta, Amazon, Alphabet dan Microsoft turun antara 3 persen hingga 4 persen.

Di sisi lain, Energy Information Administration (EIA) melaporkan peningkatan mengejutkan pada inventori minyak mentah AS yang naik sebanyak 2,4 juta barel pada pekan lalu, dibandingkan ekspektasi penurunan moderat.

Namun AS berkomitmen untuk melepas cadangan sebanyak 60 juta barel dalam upaya peningkatan pasokan global di tengah potensi sanksi baru terhadap Rusia.

Baca juga: Harga minyak Asia berlanjut turun, dipicu dolar dan stok AS meningkat

Sejalan dengan AS, bursa ekuitas Eropa ditutup di zona merah. Pelaku pasar mencermati usulan sanksi Uni Eropa (UE) yang akan melarang pembelian batubara Rusia dan mencegah kapal Rusia memasuki pelabuhan UE.

Sementara, Inggris mendesak G7 dan NATO untuk menyetujui jadwal penghentian impor minyak dan gas dari Rusia.

Kekhawatiran akan pasokan mendorong negara-negara anggota Badan Energi Internasional (IEA) untuk melepas 120 juta barel dari cadangan strategis sebagai upaya menahan kenaikan harga.

Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, saat ini anjlok 5,2 persen ke level 101,7 dolar AS per barel.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain Indeks Nikkei melemah 532,23 poin atau 1,95 persen ke 26.818,07, Hang Seng naik 53,77 poin atau 0,24 persen ke 22.134,29, dan Straits Times terkoreksi 18,76 poin atau 0,55 persen ke 3.404,19.

Baca juga: Saham China ditutup beragam, Indeks Shanghai naik tipis 0,02 persen

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022