"Harus dihargai pelaksanaan reshuffle sebagai hak istimewa Presiden, tapi cukup sekali saja dilakukan agar dampaknya tidak berpengaruh terhadap program pemerintah dalam menyelesaikan sisa waktu tiga tahun," kata I Gde Panca Astawa di Bandung, Rabu.
Menurut dia, kabinet hasil reshuffle dan baru dilantik oleh Presiden itu idealnya mampu menjawab persoalan yang dibutuhkan negeri ini, dan tidak terjebak ke dalam persoalan yang sempit dalam dinamika pemerintahan koalisi multi partai yang cukup rentan gesekan.
Ia mengakui, sikap optimisme harus tetap dikembangkan dan mendorong pemerintah bekerja menyelesaikan sisa waktu masa baktinya yang tinggal tiga tahun lagi.
Salah satunya, menciptakan kinerja lembaga pemerintahan yang efektif dan effesien. Salah satunya dalam sinergitas dengan kehadiran dan penambahan Wakil Menteri yang dipastikan cukup berpengaruh dalam kinerja institusi dalam menggulirkan kebijakan.
"Kehadiran posisi Wakil Menteri sah dalam pemerintahan sistem presidensil, namun pengembangan institusi salah satunya peran Dirjen tetap harus menjadi motor pelaksana kebijakan di kementerian. Tanggung jawab kesuksesan program kerja tetap di tangan menteri," katanya.
Menurut Panca Astawa, tanpa kehadiran Wakil Menteri sekalipun sebenarnya pemerintah bisa melakukan kontrol dan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan pemerintah di institusi dan kementerian masing-masing.
"Para Dirjen seharusnya sudah cukup sebagai motor pelaksanaan kebijakan, dan bertanggung jawab langsung kepada menteri. Peran itu ideal tetap harus ada di para Dirjen," katanya.
Pada kesempatan itu, Guru Besar Fakultas Hukum Unpad itu menyatakan reformasi birokrasi yang digulirkan pemerintah seyogyanya menjadi salah satu prioritas dengan menghadirkan kebijakan-kebijakan yang strategis dan menjawab persoalan yang dihadapi masyarakat.
Terkait penempatan dan pergeseran sejumlah menteri dalam reshuffle kabinet yang diumumkan Presiden pada Selasa (18/10), menurut Panca Astawa perlu ditunggu gebrakan dan terobosannya. Namun demikian ia menilai tidak akan jauh berbeda dengan sebelumnya.
"Gebrakannya dalam menjawab persoalan yang dihadapi rakyat saat ini patut kita ditunggu, tiga tahun bukan waktu yang panjang dan menjadi tantangan bagi pemerintah untuk menjawab semuanya melalui pengambilan keputusan dan kebijakan yang cepat, tepat dan strategis," kata I Gde Panca Astawa menambahkan. (S033/M027)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011