Surabaya (ANTARA News) - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat mengaku puas atas keputusan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono me-reshuffle (merombak) Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) Jilid II.

"Bagi Partai Demokrat, keputusan final yang dibacakan Presiden tentang perombakan kabinet dan formasi baru sudah sangat memuaskan dan membuat tenang," kata Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum di sela-sela mengikuti Rakorda DPD Partai Demokrat Jatim di Hotel Bumi, Surabaya, Rabu.

Kendati partainya mendapat pengurangan jatah menteri pascaperombakan, namun Anas mengaku bukan menjadi hal yang harus dipermasalahkan.

Menurut dia, prinsipnya bukan faktor jatah-jatahan kader yang duduk di kabinet. Namun dengan sistem pemerintahan presidensial, maka keputusan menjadi hak prerogatif Presiden.

"Partai Demokrat menghormati itu. Apalagi faktor jatah nilainya lebih rendah dibandingkan kerja ikhlas membantu Presiden," papar politisi muda kelahiran Blitar, 15 Juli 1969 tersebut.

Yang harus dilakukan saat ini, lanjut dia, yakni para menteri baru dan lama harus semakin "all out" bekerja keras membantu Presiden untuk menciptakan sebuah negara yang solid dan dicintai rakyatnya.

Menanggapi banyaknya wakil menteri dalam KIB Jilid II pascaperombakan ini, Anas mengaku hal itu sah-sah saja demi pembangunan bangsa dan kesejahteraan rakyat Indonesia.

"Pasti sudah dipikir masak-masak dan tidak ada yang dirugikan. Tentang pembengkakan anggaran, saya pikir tidak ada. Yang terpenting, kinerja wakil menteri ini mampu membuat sebuah kementerian menjadi lebih baik," tutur mantan Ketua Umum PB HMI tersebut.

Sementara itu, disinggung tentang kekuatan koalisi partai politik, terutama dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), mantan anggota KPU Pusat tersebut mengaku tidak memiliki persoalan apa-apa, khususnya menjelang dan pascaperombakan kabinet yang resmi diumumkan Presiden SBY pada 18 Oktober 2011 itu.

"Sejak awal, kami sudah bekerja berjalan bersama dengan sangat baik, maka diharapkan diakhiri juga dengan baik hingga 2014," tutur Anas.

(ANT-165/B/I007)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011