Atambua, NTT (ANTARA News) - Dokter Angel Ramon Ballestero Escobar, seorang dokter asal Kuba yang memasuki wilayah Nusa Tenggara
Timur (NTT) pada 15 Februari 2006, ternyata tidak ingin dideportasi
ke negara asalnya, atau dikembalikan ke Timor Leste karena mengaku punya masalah politik di negaranya.
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Belu, AKBP Drs Ekotrio Budhiniar,SH di Atambua, Kamis mengatakan dr Escobar dalam keadaan sehat dan menyatakan ingin bekerja di sektor kesehatan di Indonesia.
Sementara, pada Kamis pagi, ia dibawa ke Kupang untuk proses pendeportasian.
"Pada Rabu (15/2) sekitar Pukul 11.00 Wita dr Escobar memasuki wilayah Kabupaten Belu melalui Desa Alas, Kecamatan Kobalima, wilayah yang berbatasan langsung dengan Distrik Covalima, Timor Leste. Pada Kamis, aparat Polres Belu membawanya ke Kupang untuk diproses lebih lanjut," katanya.
Dia ditangkap prajurit TNI Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) NTT-Timtim Batalyon Artileri Udara/Kostrad yang bertugas di tapal batas Belu bagian Selatan dengan Distrik Covalima.
Warga Kuba itu mengaku melarikan diri dari salah satu klinik kesehatan di Dili, Ibukota Negara Timor Leste, dan selanjutnya memasuki wilayah perbatasan Kabupaten Belu atas kemauannya sendiri, lantaran tidak merasa nyaman tinggal di wilayah Timor Leste selama dua bulan terakhir ini.
Motivasi Escobar memasuki wilayah Indonesia, katanya, adalah untuk mencari lapangan pekerjaan di bidang kesehatan di wilayah Indonesia. Dia pernah menyaksikan salah satu acara di televisi bahwa Indonesia adalah negara yang damai.
Dia memasuki wilayah Kabupaten Belu tanpa dilengkapi dokumen lintas batas.
Escobar, kata Kapolres Belu, tidak ingin pulang ke negara asalnya dan tidak mau pergi ke negara lain kecuali Indonesia. Dia khawatir pulang ke negara asalnya, lantaran mempunyai masalah politik sehingga takut dipenjara.
Ekotrio mengatakan dr Escobar dalam keadaan sehat, sehingga dapat memberikan keterangan lengkap dan transparan kepada penyidik Polres Belu.
Usai dilidik Polres Belu, Escobar dibawa ke Kupang dengan dikawal enam anggota Polres Belu. (*)
Copyright © ANTARA 2006