Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Boediono secara resmi membuka "Trade Expo Indonesia/TEI" ke-26 yang menampilkan produk-produk terbaik ekspor berkualitas di Jakarta International Expo, Jakarta, Rabu.

"Dengan even pembukaan TEI saya ingin menggaris bawahi pentingnya memperlancar proses dalam perdagangan," kata Wapres dalam sambutannya.

Wapres mengatakan pemerintah serius dalam mengembangkan perdagangan. Sebab menurut dia, kunci dari suatu bangsa adalah produksi dan perdagangan, dengan konsumen baik dari dalam maupun luar negeri.

Selain itu, dalam pembukaan itu, Wapres juga menyampaikan selamat kepada Gita Wirjawan yang dilantik sebagai Menteri Perdagangan dan Mari Elka Pangestu yang dilantik sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

"Selamat kepada Bapak Gita Wirjawan dan Ibu Mari Elka Pangestu, belum satu jam yang lalu (dilantik) langsung menuju kemari," ujar Wapres.

Selain membuka, Wakil Presiden Boediono juga menyerahkan penghargaan Primaniyarta kepada 31 perusahaan eksportir yang berdaya saing. Ke 31 perusahaan eksportir tersebut dipilih dari 146 perusahaan yang dinilai.

Menteri Perdagangan yang baru saja dilantik Gita Wirjawan dalam sambutannya perdananya di trade expo 2011 mengatakan, tema yang diangkat saat ini "remarkable Indonesia" dengan menampilkan produk-produk ekspor berstandar international.

Ia menambahkan, Trade Expo 2011 menargetkan transaksi sebesar 380 juta dolar AS dengan jumlah pembeli 7.817 dari 100 negara, dengan jumlah pengunjung umum diperkirakan mencapai 25.000 orang.

Ia menambahkan ada 1.254 delegasi misi dagang dari 44 negara. Beberapa negara yang memberikan konfirmasi di antaranya Nigeria, Malaysia, Mesir, India, Sudan dan Meksiko. Selain itu, juga rombongan dari India, Uni Emirat Arab, Nigeria, Jepang, Korea Selatan dan Zimbabwe.

Sementara itu, sampai Agustus 2011, ekspor Indonesia telah mencapai 134,85 miliar dolar AS, meningkat 35,58 persen dibanding tahun lalu dalam periode yang sama, dengan ekspor nonmigas mencapai 107,37 miliar dolar AS.

Ekspor tersebut ditopang oleh diversifikasi pasar ke beberapa negara nontradisional seperti Timur Tengah dan Asia. Diversifikasi pasar tersebut mampu menahan laju anjloknya pasar ekspor Indonesia akibat krisis ekonomi di dunia.
(T.M041/C004)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011