Jakarta (ANTARA News) - Rupiah di pasar uang spot antarbank Jakarta Rabu sore menguat terpengaruh sentimen positif kemajuan dalam penangangan krisis utang Eropa.

Rupiah Rabu sore berada pada 8.790 per dolar AS, menguat 25 poin dibanding posisi penutupan hari sebelumnya 8.815.

Pengamat pasar uang dari Bank Saudara Rully Nova mengatakan, perkembangan krisis utang di negara kawasan Eropa dianggap positif oleh pelaku pasar dikarenakan adanya jaminan dari Perancis dan Jerman.

"Perancis dan Jerman berkomitmen untuk membantu bank-bank di kawasan Eropa yang terimbas Yunani karena gagal bayar," kata dia.

Kondisi itu, lanjut dia, dapat menahan meluasnya krisis utang di Eropa sehingga meredakan kekawatiran pelaku pasar global.

Ia menambahkan, fundamental ekonomi dalam negeri yang masih dapat tumbuh meski perekonomian global diekspektasikan melambat memberi keyakinan pelaku pasar untuk datang ke Indonesia sehingga menguatkan nilai tukar mata uang lokal terhadap dolar AS.

"Ekonomi kita masih dapat tumbuh ke depan meski ekonomi global melambat, kondisi itu membuat investor yakin terhadap Indonesia masih dapat memberikan imbal hasil tinggi sehingga memperkuat nilai tukar," kata dia.

Apalagi, lanjut dia, ekspektasi peringkat Indonesia sebagai tempat layak investasi (investment grade) belum memudar isunya.

"Kita masih punya kesempatan mendapatkan peringkat `investment grade` pada 2012 nanti dikarenakan fundamental ekonomi dalam negeri yang masih stabil dengan kecenderungan naik." ujar dia.

Managing Research Indosurya Asset Management Reza Priyambada menambahkan, pelaku pasar uang optimis terhadap implementasi G20 sehingga membuat nilai tukar rupiah masih menguat.

"Menteri keuangan dan gubernur bank sentral dari 20 negara ekonomi terbesar menyatakan sepakat untuk mengambil tindakan cepat guna menyelesaikan krisis utang Eropa yang dapat merugikan perekonomian global," kata dia.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Rabu (19/10) tercatat mata uang rupiah menguat terhadap dolar AS menjadi 8.855 dibanding pada hari sebelumnya 8.860.

(KR-ZMF/B012)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011